Menurut laporan terbaru dari Jones Lang LaSalle (JLL), investasi manufaktur dan industri Indonesia menunjukkan tren positif yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2024, mencapai angka 55 persen. Kepala Riset JLL, Yunus Karim menjelaskan bahwa investasi ini secara khusus berfokus pada pengolahan sumber daya alam seperti nikel, baja, dan komoditas lainnya.
“Saat ini, terdapat peningkatan upaya untuk menarik investor asing dalam membangun pabrik-pabrik di Indonesia,” kata Yunus Karim di kantor JLL pada Senin lalu.
Yunus juga menyoroti permintaan akan pergudangan modern dari sektor investasi manufaktur. “Pemilik pabrik internasional membutuhkan fasilitas penyimpanan yang memadai untuk barang-barang mereka, mulai dari penyimpanan hingga pengelolaan barang,” ungkapnya.
Selama beberapa tahun terakhir, tingkat hunian sektor pergudangan modern telah menunjukkan stabilitas yang mengesankan, tetap berada di atas 85 persen sejak 2018. Meskipun demikian, ketersediaan ruang masih menjadi perhatian.
Yunus menjelaskan bahwa selama pandemi, pasokan pergudangan meningkat secara signifikan, tetapi untuk tahun 2024, net demand dan supply tercatat terbatas.
“Dalam triwulan pertama tahun ini, hanya satu gudang yang selesai dibangun, mengingat tingkat hunian yang sudah tinggi dan ketersediaan area yang terbatas,” jelas Yunus.
Meskipun demikian, JLL memperkirakan adanya peningkatan pasokan pergudangan baru di masa mendatang. Salah satu area yang menjadi sorotan adalah Kabupaten Cikarang, yang tetap menjadi tujuan populer bagi investor di sektor industri.
“Pengembang melihat potensi yang besar di wilayah Cikarang. Dengan peningkatan aksesibilitas melalui jalan tol, area-area baru terbuka, memberikan peluang bagi pemilik gudang untuk membangun fasilitas baru. Konektivitas dan aksesibilitas menjadi faktor utama yang dipertimbangkan oleh penyewa dalam memilih lokasi gudang mereka,” tambah Yunus.
Dengan demikian, prospek investasi manufaktur di Indonesia terlihat cerah, dengan Kabupaten Cikarang menjadi salah satu lokasi utama yang menarik bagi investor dalam membangun fasilitas produksi dan pergudangan modern.
Demikian informasi seputar masa investasi manufaktur di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.