Perusahaan pengolah dan eksportir udang yang terafiliasi dengan Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMPP) mencatat kerugian signifikan sebesar US$12,84 juta atau setara Rp210,4 miliar pada semester pertama 2024. Angka ini berbanding terbalik dengan kinerja positif tahun lalu, di mana perusahaan masih mampu meraup laba sebesar US$3 juta pada periode yang sama.
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan penurunan penjualan sebesar 40,2 persen, dari US$100,14 juta menjadi US$59,9 juta (sekitar Rp982,1 miliar). Penurunan ini terjadi di seluruh jenis produk udang yang dipasarkan oleh Panca Mitra Multiperdana, termasuk udang Vannamei dan Black Tiger.
Faktor tersebut menjadi salah satu penyebab utama kerugian bisnis yang dialami oleh perusahaan pada paruh pertama tahun ini. Namun demikian, total aset PMPP justru mengalami peningkatan. Pada akhir 2023, aset perusahaan tercatat sebesar US$299,72 juta, sementara pada semester pertama 2024, total aset meningkat menjadi US$308,52 juta.
Sebaliknya, ekuitas perusahaan tercatat turun dari US$81,32 juta menjadi US$73,56 juta. Pada saat yang sama, total liabilitas perusahaan juga meningkat dari US$218,39 juta menjadi US$234,96 juta. PMPP merupakan perusahaan yang berfokus pada pengolahan dan ekspor udang dengan pasar utama di Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
Dengan kantor pusat di Surabaya, perusahaan ini memiliki pabrik pengolahan yang terletak di Situbondo dan Tarakan, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 25 ribu ton. Selain itu, fasilitas penyimpanan dinginnya mampu menampung hingga 46 ribu ton.
Sejak November 2021, Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), telah menjadi salah satu pemegang saham utama Panca Mitra Multiperdana dengan kepemilikan 8 persen. Investasi senilai Rp92,2 miliar ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perusahaan di masa mendatang.
Demikian informasi seputar PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.