Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan bahwa 27 Pertashop kini tengah menguji coba penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Langkah Pertashop jual Pertalite tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya memperluas akses masyarakat terhadap BBM bersubsidi.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menjelaskan bahwa program uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan keberhasilan penjualan Pertalite di Pertashop.
“Saat ini, 27 Pertashop telah diizinkan menjual Pertalite dalam tahap uji coba. Hasilnya akan kami evaluasi pada akhir tahun untuk menentukan kelanjutan program ini,” ujar Erika soal Pertashop jual Pertalite dalam acara Hilir Migas Conference, Expo & Awards 2024 di Jakarta, Jumat (13/12).
Sebagai bagian dari mekanisme uji coba, Pertashop yang menjual Pertalite harus memenuhi syarat tertentu, termasuk konversi status menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak.
Proses Pertashop jual Pertalite itu melibatkan peningkatan sarana, seperti pemasangan sistem digitalisasi dan CCTV. Erika mengungkapkan bahwa dari 29 Pertashop yang mendapat izin, hanya 10 lokasi yang telah memenuhi persyaratan.
“Dari 10 Pertashop yang memenuhi syarat, satu sudah mulai menjual Pertalite bulan ini di wilayah Sulawesi,” tambah Erika.
Peningkatan status menjadi SPBU Kompak memungkinkan Pertashop menjual BBM bersubsidi dengan pengawasan yang lebih baik. Program ini diharapkan dapat mendukung distribusi Pertalite ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, sekaligus memastikan subsidi tepat sasaran.
Jika evaluasi akhir tahun menunjukkan hasil positif, skema ini berpotensi diperluas ke lebih banyak Pertashop di seluruh Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat akses energi bagi masyarakat di pelosok, sekaligus meningkatkan kualitas layanan di sektor hilir migas.
Demikian informasi seputar kebijakan Pertashop jual Pertalite. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.