Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), Raharja Energi Cepu (RATU) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memperbesar hak partisipasi (participating interest) di sektor migas. Setelah sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1), RATU mengincar peluang investasi baru di Blok Kasuri, Papua Barat, serta peningkatan porsi hak partisipasi di Blok Cepu.
Direktur RAJA, Sumantri Suwarno menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada pengembangan investasi sebelum beralih menjadi operator lapangan.
“Kami akan memperbesar investasi terlebih dahulu. Ketika sudah nyaman, kami akan menjadi operator,” ujar Sumantri saat ditemui selepas pencatatan saham perdana RATU.
Sumantri juga menambahkan bahwa selain Blok Cepu dan Kasuri, RATU tengah mengevaluasi sejumlah aset lainnya yang dianggap potensial untuk pertumbuhan perusahaan. Namun, detail rencana strategis tersebut masih dirahasiakan.
Pada hari pertama perdagangan, saham Raharja Energi Cepu (RATU) mencatat kenaikan signifikan sebesar 24,78%, mencapai harga Rp1.435 per lembar. Dengan frekuensi perdagangan 470 kali, nilai transaksi saham RATU tercatat mencapai Rp140 miliar.
RATU menawarkan total 543,01 juta saham dalam initial public offering (IPO), mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham divestasi RAJA. Dana segar sebesar Rp157,36 miliar dari IPO akan digunakan untuk mendukung anak usaha RATU, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, dalam memenuhi kewajiban pembayaran cash call di Blok Jabung.
Sisa dana akan dialokasikan untuk mendukung operasional PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) serta keperluan internal lainnya.
Langkah strategis ini mencerminkan komitmen Raharja Energi Cepu (RATU) untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya di sektor energi, sejalan dengan peluang pertumbuhan migas di Indonesia.
Demikian informasi seputar Raharja Energi Cepu (RATU) yang berupaya mengembangkan sektor energi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.