Indonesia masih sangat bergantung pada energi batu bara untuk memenuhi sekitar 61% kebutuhan energi nasional. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya batu bara yang melimpah, ketergantungan pada energi fosil ini dianggap tidak berkelanjutan.
Transisi menuju energi terbarukan, yang seharusnya menjadi prioritas, menjadi terhambat oleh dominasi batu bara dalam sektor energi.
Keberadaan batu bara sebagai salah satu sumber utama energi di Indonesia memang memberikan keuntungan ekonomi jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, ketergantungan terhadap batu bara berisiko tinggi, terutama terkait dengan dampak lingkungan dan perubahan iklim.
Energi Batu Bara: Tantangan Besar dalam Transisi Energi Indonesia
Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi bersih, namun tantangan besar muncul karena kebutuhan energi yang masih sangat bergantung pada batu bara.
Para pakar energi dan pegiat lingkungan menyatakan bahwa transisi energi di Indonesia perlu didorong lebih cepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi batu bara. Dalam hal tersebut, filantropi diminta untuk turut serta dalam membantu mempercepat proses transisi.
Kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan filantropi sangat diperlukan agar Indonesia dapat beralih ke energi terbarukan tanpa mengorbankan kestabilan energi dan ekonomi negara.
Ketergantungan Indonesia pada energi batu bara menghambat upaya transisi energi menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan. Meskipun batu bara masih menjadi pilihan utama, tantangan besar ada di depan mata terkait dengan dampak lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.
Oleh karena itu, kolaborasi antara sektor publik dan filantropi menjadi sangat penting dalam mempercepat transisi menuju energi terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Demikian informasi seputar ketergantungan Indonesia terhadap energi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.
