Kinerja ekspor batu bara Indonesia sepanjang Januari–Juli 2025 mencatat penurunan signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor hanya mencapai US$ 13,82 miliar, anjlok 21,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu senilai US$ 17,66 miliar.
Dari sisi volume, ekspor perdagangan batu bara hanya 214,71 juta ton atau turun 6,96 persen secara tahunan. Harga rata-rata per ton pun melemah menjadi US$ 64,37, turun 9,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia menjelaskan penurunan itu sudah diprediksi sejak awal akibat kondisi oversupply global. Produksi tinggi di negara produsen utama, termasuk China dan India, membuat permintaan impor melemah.
Faktor Global Tekan Ekspor Batu Bara
China pada 2024 mencatat rekor produksi 4,7 miliar ton batu bara. Meskipun konsumsi dalam negeri meningkat, pasokan yang berlebih membuat impor dari Indonesia berkurang. Sepanjang Januari–Juli 2025, ekspor ke China turun 19,2 persen secara tahunan.
India juga mencatat produksi tertinggi lebih dari 1 miliar ton pada 2024. Hal ini berdampak pada impor batu bara dari Indonesia yang turun 8,8 persen year to date. Permintaan listrik yang melemah dan gangguan monsun turut memperburuk kondisi pasar.
Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif APBI, Gita Mahyarani menegaskan tren ini sejalan dengan diversifikasi pasokan India dari negara lain seperti Afrika Selatan dan Australia.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengakui adanya rencana evaluasi produksi dalam negeri. Menurutnya, opsi ini perlu dipertimbangkan agar keseimbangan pasar tetap terjaga.
APBI menilai pengendalian produksi bisa menjadi solusi, namun efektivitasnya harus disesuaikan dengan kebutuhan domestik dan kondisi global. Dukungan pemerintah untuk menjaga daya saing ekspor batu bara Indonesia juga dinilai sangat penting.
Dengan target produksi nasional 739,7 juta ton, sekitar 500 juta ton dialokasikan untuk ekspor. Angka ini lebih rendah dari capaian 2024 yang mencapai 550 juta ton.
Penurunan ekspor batu bara Indonesia mencerminkan tekanan dari pasar global, khususnya China dan India. Evaluasi produksi serta strategi pemerintah menjaga daya saing menjadi kunci agar Indonesia tetap bertahan di pasar internasional.
Demikian informasi seputar pemantauan kinerja ekspor batu bara Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.