Di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), perdebatan tentang keberadaan mobil angkutan batu bara semakin memanas setelah aksi demonstrasi yang direncanakan. Bupati Inhu, Ade Agus Hartanto, S.Sos., M.Si, merespons dengan pernyataan yang memicu reaksi keras dari sejumlah aktivis dan masyarakat.
Dalam unggahannya, Bupati menyatakan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat angkutan barang, termasuk mobil batu bara.
Dampak Kerusakan Jalan Akibat Mobil Batu Bara di Inhu
Bupati Inhu mengungkapkan bahwa kerusakan jalan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh kendaraan angkutan batu bara, tetapi juga oleh truk angkutan sawit yang melebihi kapasitas (ODOL). Namun, pernyataan ini menuai kritik tajam dari aktivis.
Sekretaris Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Inhu, Ali Amsar Siregar menilai bahwa Bupati harus lebih bijak dan bertindak sesuai dengan konstitusi serta memberikan solusi yang adil bagi masyarakat. “Mobil batu bara tidak memiliki izin operasional melintasi jalan tersebut,” tegas Ali.
Aktivis juga menyoroti dampak serius kerusakan jalan yang ditimbulkan oleh mobil batu bara. Menurut mereka, jalan yang rusak parah kini mengganggu akses transportasi dan menyebabkan debu tebal saat musim panas serta lumpur saat musim hujan, yang merugikan hasil pertanian masyarakat setempat.
Pendiri Forum Penyelamat Aset Negara (FPAN), Fadri Hendra juga mengkritik Bupati Inhu. Ia menyatakan bahwa meskipun Bupati sudah mengumumkan rencana pembangunan jalan alternatif, hingga saat ini tidak ada aksi nyata.
“Bupati hanya membuat pernyataan di media sosial tanpa tindakan konkret,” ujar Fadri, menambahkan bahwa sikap Bupati menunjukkan ketidakpedulian terhadap rakyat yang memilihnya.
Masyarakat dan aktivis mendesak agar Bupati Inhu menjalankan tugasnya untuk mengutamakan kepentingan rakyat, bukan hanya membuat janji tanpa realisasi.
Kontroversi mengenai mobil batu bara di Inhu mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan oleh angkutan sektor batu bara. Meskipun Bupati Inhu telah memberikan pernyataan, aksi nyata yang diharapkan belum terlihat. Aktivis dan masyarakat menuntut pemimpin yang berpihak pada kepentingan rakyat dengan memberikan solusi yang konkret dan segera.
Demikian informasi seputar mobil batu bara yang dinilai merusak jalan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.