Perusahaan pesawat terbang terbesar di dunia Boeing baru saja menerbitkan buletin dan panduan khusus membahas tentang permasalahan sensor yang muncul dari pesawat Boeing 737 Max 8 setelah mendapatkan peringatan dari KNKT pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 B-737 Max yang menewaskan 189 orang.
Boeing menerbitkan Buletin Manual Pengoperasian (Operations Manual Bulletin, OMB), untuk memberi arahan kepada para operator penerbangan tentang bagaimana menangani kekeliruan input dari sensor AOA.
AOA sendiri merupakan salah satu parameter yang bisa dibilang sangat penting untuk membanti pesawat yang terbang untuk mengetahui posisi ketinggian dari pesawat itu sendiri.
Pesawat-pesawat modern seperti yang diproduksi oleh Boeing yaitu Boeing 737 Max 8 memiliki sistem yang didesain untuk mengoreksi postur sayap secara otomatis agar bisa terbang dengan aman.
Temuan kerusakan yang terjadi dalam kasus jatuhnya Lion Air JT 610 di perairan Karawang mengarah kepada AOA pesawat Lion Air JT 610 yang rusak. Temuan itu muncul dari temuan Kotak Hitam FDR pesawat JT 610 beberapa waktu lalu dan dikonfirmasi langsung oleh Komite Nasional Keselamatan transportasi (KNKT) dalam konferensi pers yang diadakan.
Saat ini FDR pesawat Lion Air JT 610 masih dalam tahap identifikasi dari KNKT untuk terus mendalami fakta apa sebenarnya yang menyebabkan pesawat JT 610 jatuh.
Setalah menemukan FDR Blackbox JT610 basarna terus mencoba mencari bagian lain dari kotak hitam pesawat yaitu CVR. CVR sendiri merupakan Cockpit Voice Recorder, CVR atau alat yang mencatat perekaman pilot dengan co pilot selama penerbangan berlangsung.
Hingga hari ini Jumat 09/11/2018 jumlah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK LQP yang telah teridentifikasi sebanyak 71 orang. Dengan begitu, masih ada 118 orang yang belum teridentifikasi.