Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), dunia perlu meningkatkan investasi energi terbarukan secara signifikan untuk mencapai target iklim global. Meskipun negara-negara telah bersepakat untuk menambah kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada konferensi COP28 tahun lalu, realisasi pertumbuhannya masih jauh dari harapan.
Jika tidak ada peningkatan drastis, dunia berisiko gagal menahan pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius, batas yang disepakati pada Perjanjian Paris. Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera mengingatkan bahwa langkah-langkah mendesak diperlukan untuk mendorong dunia kembali ke jalur investasi energi terbarukan yang benar.
“Target COP28 untuk meningkatkan energi terbarukan tiga kali lipat dan menggandakan efisiensi energi adalah pendorong utama bagi upaya global, tapi kita berisiko gagal mencapainya,” kata Francesco dalam pernyataannya pekan lalu.
Berdasarkan laporan IRENA, kapasitas energi terbarukan global saat ini harus bertumbuh dari 3,9 terawatt menjadi 11,2 terawatt pada tahun 2030. Dengan kata lain, dunia perlu menambahkan kapasitas sebesar 7,3 terawatt hanya dalam tujuh tahun.
Namun, rencana-rencana pemerintah saat ini diproyeksikan hanya mampu menambah 3,8 terawatt pada 2040, yang berarti masih kurang 34 persen dari target yang dibutuhkan.
Laporan ini menyoroti bahwa untuk mencapai target ambisius tersebut, investasi tahunan dalam kapasitas energi terbarukan harus meningkat tiga kali lipat, dari 570 miliar dolar AS menjadi 1,5 triliun dolar AS per tahun. Tanpa peningkatan ini, target untuk membatasi pemanasan global akan semakin sulit dicapai.
Selain investasi energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi juga menjadi agenda penting. Negara-negara peserta COP28 sepakat untuk melipatgandakan efisiensi energi sebagai bagian dari upaya global membatasi pemanasan.
Tingkat intensitas energi dunia, menurut IRENA, harus meningkat dari 2 persen pada 2022 menjadi 4 persen per tahun antara 2023 dan 2030.
IRENA menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk mengatasi kesenjangan investasi dan teknologi, serta mempercepat implementasi energi bersih. Negara-negara diharapkan akan mengumumkan Nationally Determined Contributions (NDC) terbaru mereka pada COP29 di Baku, Azerbaijan, pada November mendatang.
Demikian informasi seputar investasi energi terbarukan di seluruh dunia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.