Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan prediksi menarik terkait pergerakan harga beras di bulan September mendatang. Menurutnya, harga dari beras diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dimulainya penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan. Meskipun demikian, efek dari penyaluran bansos pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 21,35 juta keluarga tidak dianggap signifikan dalam mempengaruhi harga beras.
Dalam penjelasannya di Gedung DPR, Arief menyatakan bahwa penurunan harga dari beras yang diakibatkan oleh penyaluran bansos pangan mungkin akan mulai terlihat dalam waktu seminggu setelah dimulainya penyaluran. Namun, ia menegaskan bahwa penurunan tersebut tidak akan memiliki dampak yang besar terhadap perubahan harga beras secara keseluruhan.
Arief juga menggarisbawahi beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menekan harga beras secara lebih signifikan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi beras dalam negeri. Namun, ada kendala yang dihadapi, terutama dalam hal pasokan gabah kering panen (GKP). Ia mengungkapkan bahwa banyak penggilingan padi yang telah tutup, mengakibatkan jumlahnya berkurang dari 180 ribu menjadi 169 ribu. Hal ini berdampak langsung pada harga GKP yang melonjak.
Arief menambahkan bahwa harga GKP saat ini mencapai Rp6.700 per kilogram. Karena itu, sulit bagi harga dari beras, terutama beras medium, yang saat ini mencapai Rp12 ribu, untuk turun mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp10.900 per kilogram. Ia menegaskan bahwa untuk mencapai target HET beras medium, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi.
Sebelumnya, pemerintah telah mengatur harga beras berdasarkan zona yang tercantum dalam Peraturan Bapanas Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras. Di zona 1, yang mencakup Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET untuk beras medium ditetapkan sebesar Rp10.900 per kilogram, sementara beras premium seharga Rp13.900 per kilogram. Sementara itu, di zona 2 yang meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp11.500 per kilogram dan beras premium seharga Rp14.400 per kilogram. Untuk zona 3 yang mencakup Maluku dan Papua, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp11.800 per kilogram, sementara beras premium dihargai Rp14.800 per kilogram. Apakah harga beras akan benar-benar turun nantinya?