Biaya Investasi yang Menelan Triliunan Rupiah, PLTA Kayan Segera Dibangun Akhir Tahun Ini.
Sungai Kayan yang berlokasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA itu disebut bakal memiliki kapasitas 9.000 megawatt.
Untuk pembangunannya, PLTA ini akan dilakukan oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE).
Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony mengatakan akhir tahun ini, PLTA Sungai Kaayan akan mulai kontruksi.
Pembangunan PLTA Kayan Capai Triliunan
Mampu menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt, biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTA Kayan ini mencapai angka triliunan.
Adapun rincian biaya investasi yang dibutuhkan yakni US$ 2,3-2,7 juta per megawatt.
Jika memiliki kapasitas sebesar 9.000 megawatt, artinya biaya pembangunan PLTA Kayan mencapai hingga US$ 27 miliar atau sekira Rp384,5 triliun (kurs Rp14.242 per US$) yang pendanaannya bersumber dari PowerChina dan Central Asia Capital Ltd.
Memiliki kapasitas sebesar 9.000 megawatt, PLTA Kayan diproyeksikan akan menyokong kebutuhan listrik di seluruh Kalimantan, termasuk sebuah kawasan industri terpadu yang akan dibangun dalam beberapa waktu mendatang. Selain itu, listrik PLTA Kayan juga bakal bisa diekspor ke Malaysia.
Nah untuk mendukung operasionalnya, PLTA Kayan akan dibangun lima bendungan yang pembangunannya dilakukan secara bertahap.
Bendungan pertama bakal dibangun dengan kapasitas listrik sebesar 900 megawatt. Selanjutnya, pembangunan akan dilakukan pada bendungan kedua berkapasitas 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat yang masing-masing menghasilkan 1.800 megawatt, sementara pada bendungan kelima kapasitas listriknya mencapai 3.300 megawatt.
Adapun untuk konstruksi pembangunan bendungan pertama akan dilakukan akhir tahun ini.
PT Kayan Hydro Energy selaku pemegang proyek, menargetkan tanggal operasi komersial (commercial operation date/COD) pada tahun 2025.
Artinya, tahun itu, listrik PLTA Kayan sudah dapat digunakan lewat transmisi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Berdasar target, pembangunan kelima bendungan akan diselesaikan dalam waktu 20-25 tahun.
“COD itu, Kayan 1 2025. Target itu selesai lima cascade itu sekitar 20 tahun, 25 tahun, pada 2025 Kayan 1 sudah bisa COD, sudah bisa di pakai listriknya,” tuturnya, dilansir dari m.bizlaw.id.
“Kayan 1 COD tahun 2025, Kayan 2 selisih satu tahun. Setelah itu, Kayan 3 dalam waktu tiga tahun. Kenapa? Karena jarak cukup jauh. Kita butuh membangun infrastruktur. Kita perlu waktu infrastruktur pembangunan jalan untuk mencapai lokasi pembangunan,” tambah Khaerony.