Dikabarkan bahwa LRT Jabodebek siap melayani masyarakat mulai pada Juli 2023 nanti. Sebanyak 31 rangkaian kereta yang beroperasi tanpa masinis ini akan melintas di tiga rute, yakni Cawang-Harjamukti Cibubur, Cawang-Jatimulya Bekasi, dan Cawang-Dukuh Atas.
Dengan kecepatan 80 km per jam, LRT Jabodebek akan mampu melayani 18 stasiun dengan durasi tempuh 40 menit sekali perjalanan. LRT Jabodebek ditargetkan dapat memuat 137 ribu penumpang per hari. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, nantinya jaringan LRT Jabodebek ini akan diperluas hingga Bogor.
Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyebut rencana pembangunan LRT tahap dua ini sudah sudah tertuang dalam Perpres Nomor 98 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi yang sudah diperbaharui lewat Perpres 49 tahun 2017.
“Kalau melihat dari Perpres, itu memang berikutnya dari Cibubur sampai Bogor. Kemudian dari Dukuh Atas sampai dengan Palmerah, Senayan, dan Grogol,” kata Purnomosidi ketika ditemui di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 17 Januari.
Namun, Purnomosidi menyebut pembangunan LRT tahap 2 ini dilakukan setelah proyek pembangunan tahap 1 atau LRT Jatimulya-Dukuh Atas selesai. “Sekali lagi, kita masih menunggu penyelesaian ini. Kita akan buktikan bahwa ini selesai dulu. Setelah itu kita akan melangkah ke tahap berikutnya,” jelas Purnomosidi.
Ia juga menyebut bahwa banyak investor yang tertarik memberikan suntikan dana untuk pembangunan LRT tahap 2. Meski begitu, Purnomo menekankan bahwa pihaknya akan fokus untuk penyelesaian proyek transportasi dengan kecepatan 80 km per nam.
“Sebenarnya kalau investor dan lain sebagainya cukup banyak yang berminat ya. Tapi, kita buktikan. Karena ini kan driverless pertama ya dengan jarak jauh, ya variatif tapi sampai 80 km/jam itu baru pertama kali di Indonesia,” terang Purnomosidi.
Sementara itu, kesiapan Kereta Light Rail Transit atau LRT Jabodebek telah mencapai 88,4 persen. Manajer Humas KAI Jabodebek, Kuswadoyo, mengatakan mengatakan bahwa persiapan yang tengah menjadi fokus adalah pembangunan DEPO, SDM, dan kesiapan sistem.
“88,4 yang sudah selesai. Artinya, 88,4 persen ini seperti yang sudah kita ketahui ada beberapa yang belum selesai. Seperti di Depo itu beberapa belum selesai. Demikian juga dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terkait dengan sistem dan sebagainya jadi tinggal yang minor harus kita lengkapi menjelang operasi,” kata Kuswadoyo.
Kuswadoyo menyebut bahwa PT KAI telah menyiapkan 31 kereta yang akan beroperasi Juli 2023. Dari total yang disiapkan, kereta yang sudah dalam tahap proses uji coba sudah 28 kereta. Apakah Anda berminat untuk mencoba dan menggunakan LRT Jabodebek nantinya ketika sudah mulai beroperasi?