Investasi DME Mandek: Pasca Air Products Mundur, Proyek Masih Menanti Kepastian?

Status Investasi DME kembali menjadi sorotan. Kementerian Investasi/BKPM menegaskan hingga kini belum ada investor baru yang secara nyata menyatakan minat menggarap proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).

BKPM juga menekankan, pengumuman investasi hanya dilakukan setelah investor mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB). Pernyataan senada dimuat detikFinance: belum ada perusahaan asing yang benar-benar masuk ke proyek DME pengganti LPG.

Situasi ini terjadi setelah Air Products and Chemicals Inc. resmi mundur dari konsorsium proyek DME bersama PT Bukit Asam (PTBA) dan Pertamina pada 2023, alasan utamanya berkaitan keekonomian dan fokus bisnis di AS. Dampaknya, skema proyek perlu ditata ulang, termasuk penyiapan offtaker dan infrastruktur niaga.

Peta Jalan Investasi DME: Enam Lokasi Disiapkan, Modal Rp164 T Dibahas

Meski minat investor belum konkret, pemerintah dan BUMN tetap menyiapkan kerangka proyek. Opsi yang dibahas mencakup enam lokasi (Bulungan, Kutai Timur, Kotabaru, Muara Enim, PALI, Banyuasin) dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp164 triliun dan target penyerapan puluhan ribu tenaga kerja, masih dalam tahap kajian dan penyusunan skema pendanaan.

PTBA juga menyatakan proses presentasi ke Danantara tengah disiapkan untuk memutuskan keterlibatan lembaga tersebut.

Dari sisi eksekusi, sejumlah tantangan perlu dijawab: kepastian offtaker (termasuk kesiapan jaringan distribusi dan peralatan rumah tangga kompatibel DME), kepastian fiskal, serta pengelolaan risiko pasar agar substitusi LPG berjalan efektif. PTBA pernah memaparkan beberapa kendala teknis yang perlu diselesaikan bersama pemerintah.

Mandeknya Investasi DME bukan semata kurangnya minat, tetapi kebutuhan kepastian bisnis: NIB, offtaker, dan skema pendanaan. Jika sisi hulu–hilir terkunci rapat, peluang realisasi enam proyek tetap terbuka namun disiplin eksekusi dan tata kelola jadi penentu.

Demikian informasi seputar perkembangan investasi DME di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

You May Also Like