Teh menjadi minuman yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia selain kopi. Biasanya teh dikonsumsi pada pagi atau sore hari sambil ditemani makanan ringan. Untuk jenisnya, ada beberapa macam pilihan mulai dari teh hitam, teh hijau, teh olong, dan sebagainya. Untuk penyajiannya, terdapat dua jenis penyajian teh paling populer di Indonesia, yakni teh celup dan teh tubruk.
Untuk kepraktisan, teh celup banyak dipilih karena lebih mudah dbuat dan terlihat lebih bersih dari segi penyajian. Namun bukan berarti teh tubruk peminatnya berkurang terutama bagi masyarakat di daerah-daerah. Masih banyak yang memilih membuat teh tubruk karena aroma khas yang dirasa lebih nikmat bagi masyarakat.
Dari segi kesehatan manakah yang lebih berkhasiat antara teh celup dan teh tubruk? Berikut beberapa perbandingannya.
Para ahli menyebutkan bahwa sebelum dimasukkan ke dalam kantong untuk dijadikan teh celup, daun teh harus dipotong-potoong dengan ukuran kecil untuk diolah. Inilah yang membuat kandungan kafein pada teh berkurang secara signifikan.
Selain kandungan kafein yang berkurang, daun teh yang yang dipotong sangat kecil juga dapat mengurangi cita rasa dari teh itu sendiri karena tidak alami lagi. Bahkan beberapa produk telah mencampurkan dengan perasa lain seperti vanila, melati, dan lainnya. Dibandingkan dengan teh tubruk, jenis teh ini justru memiliki aroma wangi yang cenderung tajam sehingga sangat khas.
Para peneliti kesehatan mengatakan bahwa kandungan kafein dan katekin pada teh celup sudah terdegradasi yang meyebabkan kandungan antioksidan dalam teh tersebut memudar. Penggunaan kantong teh juga yang menyebabkan kandungan katekin berkurang.
Dari beberapa fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teh tubruk memiliki lebih banyak kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh dibandingkan dengan teh celup. Artinya minum teh tubruk jauh lebih baik untuk kesehatan. Selain itu, daun teh tubruk juga mengandung berbagai macam dedaunan atau aroma bunga yang tajam. Ini yang membuat teh tubruk memiliki rasa yang khas.