Category Archives: Sepakbola

Resmi, PSSI Tunjuk Simon McMenemy Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia

Teka-teki pelatih Timnas Indonesia akhirnya terjawab sudah, baru-baru ini PSSI menunjuk juru taktik baru Timnas Indonesia yaitu Simon McMenenmy mantan pelatih Bhayangkara FC asal Skotlandia.

Setelah gelaran Asian Games dan AFF 2018 rencana pergantian pelatih memang telah menyeruak setelah sebelumnya Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia tidak melanjutkan kontrak bersama Timnas Indonesia.

Pergantian pelatih semakin santer terjadi setelah Bima Sakti Tukiman yang dipercaya menjadi juru taktik Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 ini tidak diperpanjang kontraknya usai gagal membawa Stefano Lilipaly dan kolega menembus semi final.

Dalam beberapa minggu terakhir memang  ada sejumlah nama dirumorkan akan menjadi juru taktik Timnas Indonesia. Namun hari ini PSSI resmi mengonfirmasi bahwa manajer Bhayangkara FC, Simon McMenemy menjadi arsitek baru Skuat Garuda.

Simon sendiri mendapatkan kontrak selama dua tahun. Pelatih yang sukses membawa Bhayangkara FC menjadi kampiun Liga 1 2017 itu akan menangani Timnas Indonesia hingga Piala AFF 2020 rampung.

“PSSI yang di dalamnya ada beberapa komite eksekutif telah menyetujui dan menetapkan beberapa pelatih timnas. Simon McMenemy akan jadi pelatih timnas senior,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (20/12/2018) dilansir dari bola.net.

Pemilihan Simon McMenenmy sebagai juru taktik Timnas Indonesia memang sudah dipikirkan matang oleh PSSI. Pengalaman di dunia sepakbola Indonesia yang terbilang cukup lama diharapkan bisa memberikan kemudahan baginya untuk mengenal lebih jauh pemain dan bisa menyusun taktit yang lebih matang.

Kedepannya banyak harapan dari penggemar sepak bola Indonesia akan Timnas Indonesia yang bisa berprestasi di kancah Internasional. Apalagi akhir-akhir ini muncul banyak kasus pengaturan skor dan perjudian yang melibatkan banyak anggota PSSI dan pelaku sepak bola tanah air.

Mudah-mudahan dengan perbaikan yang dilakukan di organisasi PSSI sendiri dan persepakbolaan Indonesia secara keseluruhan bisa memberikan prestasi bagi Timnas Indonesia.

Teknologi Chip Micoach Dan Sepatu Pintar Sepak Bola

Perkembangan teknologi yang pesat juga mempengaruhi segala aspek kehidupan tidak terkecuali olahraga sepakbola, dan salah satu teknologi pintar itu bernama Micoach.

MiCoach adalah sebuah alat yang mampu mengukur gerak dan kinerja yang dilakukan oleh tubuh seseorang. Perangkat ini sendiri dapat dipakai memantau fisik, dan kecepatan seseorang saat melakukan kegiatan olahraga seperti lari dan diletakan dibalik alas sepatu.

Teknologi Micoach saat ini memang masih sangat terbatas penggunaan dan pemasaranya, bahkan baru ada pabrikan terkenal Adidas yang memproduksi dan menggunakanya di sepatu sepakbola Adizero F50 pabrikanya.

Dengan teknologi canggih didalmnya yang sudah melalui riset panjang juga memiliki kelemahan dibalik nilai positif yang disematkan.

Micoach hanya bisa digunakan  8jam dalam satu hari, sedangkan untuk dayanya alat ini menggunakan baterai yang dapat diganti enam bulan sekali. Tetapi, alat ini tidak tahan terkena air, hal tersebut cukup disayangkan mengingat kondisi lapangan sepakbola di Indonesia masih cukup buruk dan sering berlumpur ketika hujan tiba.

Fitur teknologi informasi tersebut dapat di upload dan dibagi melalui sistem nirkabel dengan perangkat gadget lainnya seperti handset smartphone, tablet, PC maupun Mac.

MiCoach untuk PC atau Mac harganya berkisar Rp799 ribu, sedangkan untuk iPhone Rp899 ribu. Adidas sendiri menawarkan paket lengkap yaitu, adizero F50 dan MiCoach seharga Rp2.678.400 termasuk speed sensor dan MiCoach connect.

Teknologi yang resmi diluncurkan tahun 2012 memang masih dalam tahap pengembangan sampai saat ini, pihak Adidas masih terus mengembangkan teknoologi Micoach secara berkala agar mampu dimaksimalkan untuk pemain sepakbola dan tidak mungkin untuk cabang olahraga lainya.

Hal ini memang sejalan denga perkembangan Science sports, bukan hal mustahil jika pemanfaatan teknologi berbasis olahraga terus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak produsen apparel olahraga terkemukan di dunia.

Teknologi memainkan peran aktif dalam semua bidang dan sektor kegiatan manusia, namun pemanfaatan harus selalu mendapatak pantauan serius dari semua pihak agar nantinya teknologi bisa dgunakan semaksimal mungkin tanpa mengurangi estetika dalam olahraga khususnya.

No Punggung 10 di Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri Bawa Nama Baik Sepakbola Indonesia

Lechia Gdanks baru saja resmi mengumumkan pemain terbarunya asal Indonesia yaitu Egy Maulau Vikri minggu 11/3/2018 melalui akun resmi Instagram Club.

Melalui unggahan Instagram official Klub papan atas Polandia tersebut Egy secara resmi Egy akan mengenakan no punggung keramat club yaitu no 10.

Sebelumnya memang beredar rumor bahwa Egy akan mengenakan no punggung 77, namun sampai say ini no tersebut masih dikenakan oleh kipper keempat yaiut Damian Podlensy.

Secara mengejutkan melalui rilis pengenalan pemain dan penjualan jersey club Egy secara resmi mengenakan no punggung 10. Hal ini sempat heboh dan menjadi perbincangan hangat baik oleh fans dari Lechia maupun nitizen Indonesia.

Menurut kebiasaan disetiap club no 10 menjadi salah satu no yang bisa dibilang dikenakan oleh pemain penting club atau pemain bintang. Hal inilah yang sempat menjadikan sebagian nitizen bertanta-tanya ada apakah sehingga Egy sampai bisa mengenakan no punggung 10.

Bahkan beberapa fans Lechia menyebutkan bahwa pemberian no 10 dan rekrutmen pemain asal Indonesia ini sama seperti membeli kucing dalam karung dan hanya akan mejadi pemanis bangku cadangan dari club Polandia ini.

Mereka juga menyebutkan bahwa Egy nantinya tidak akan bisa bersaing dengan para pemain karena dilihat dari tinggi badan dan skill masih jauh dari pemain lain di kasta tertinggi liga Polandia tersebut.

Pemain yang sebelumnya dikabarkan akan bergabung dengan St Etienne memang mencuri perhatian beberapa club dan pelatih Eropa berkat skill dan aksinya di gelaran Piala AFF U-18.

Messi Indonesia atau Egy Messi itulah sebutan bagi Egy Maulan Vikri, gaya permainan, skill dan tubuh yang hampir mirip dengan pemain terkenal Barcelona itu menjadikanya sorotan pemandu bakat tim-tim terkenal Eropa.

Egy sendiri sempat beberapa kali menjalani trial dengan beberapa club besar di Eropa mulai dari Spanyil dan terakhir di Perancis yaitu St Etienne.

Dengan berbagai kritik yang ditujukan untuk Egy ketika resmi menjadi pemain Lechia Gdansk bernomor punggung 10 ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemain 18 tahun ini. Egy harus bisa memanfaatkan kesempatan besar ini untuk karir Egy dan nama baik sepak bola Indonesia.