Category Archives: Berita Terbaru

Penindakan Cukai Berhasil Selamatkan Masyarakat dari Bahaya Obat Terlarang

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan telah melakukan penindakan cukai sebanyak 9.778 kasus cukai pada bulan Maret 2023. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, penindakan ini diharapkan dapat menghasilkan nilai barang hasil penindakan (BHP) sebesar Rp3,37 triliun. Namun, jumlah penindakan ini tidak sebanyak tahun lalu, yang mencapai 40.201 kasus dengan nilai BHP sebesar Rp21,1 triliun.

Di antara kasus-kasus penindakan tersebut, lima pelanggaran teratas meliputi hasil tembakau atau rokok sebanyak 69,34 persen, MMEA sebanyak 7,7 persen, NPP sebanyak 2,69 persen, besi baja dan produknya sebanyak 1,86 persen, serta TPP sebanyak 1,84 persen. Hal ini diungkapkan oleh Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA pada bulan Maret 2023 pada Senin, 17 April.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa 35 kasus pelanggaran penindakan cukai yang ditindak adalah pemindahan pakaian bekas (ballpress), dengan nilai BHP mencapai Rp740 juta. Penyelundupan pakaian bekas harus dihindari agar industri pakaian dalam negeri tidak terganggu. Sri Mulyani berjanji akan terus menjaga agar impor pakaian bekas tidak merembes ke dalam negeri.

Dalam hal penindakan NPP, pihak Kementerian Keuangan telah berhasil mengamankan 180 kasus dengan jumlah 2,08 ton NPP serta 30 ribu batang pohon ganja hanya dalam waktu tiga bulan. Pada tahun sebelumnya, jumlah NPP yang berhasil disita mencapai 6 ton, dan pada tahun sebelumnya mencapai 4,57 ton. Sri Mulyani menekankan bahwa pencegahan penyelundupan NPP menjadi hal yang sangat penting karena dapat sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Dengan penindakan cukai yang dilakukan, pemerintah berhasil menyelamatkan 6,01 juta jiwa dari bahaya obat-obatan terlarang. Selain itu, di sisi kesehatan, ada penghematan biaya rehabilitasi senilai Rp5,36 triliun untuk mereka yang terkena kasus narkoba. Penindakan cukai menjadi sangat penting bagi pemerintah dalam menjaga pendapatan negara. Pemerintah perlu melakukan tindakan yang lebih tegas terhadap penyelundupan barang ilegal di berbagai sektor agar tidak merugikan industri dalam negeri serta masyarakat luas. Dalam upaya ini, dukungan masyarakat dan penggunaan teknologi yang memadai akan sangat membantu pihak berwenang dalam memperkuat upaya penindakan.

Rencana Impor Kereta Bekas dari Jepang Terhambat, Kesepakatan Masih Belum Tercapai?

Impor KRL bekas Jepang jadi perdebatan menarik di kalangan para pejabat? Pemerintah Indonesia belum memberikan restu untuk impor kereta rel listrik (KRL) bekas Jepang. Meskipun ada usulan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengimpor KRL bekas Jepang, tetapi pemerintah masih menilai kemungkinan tersebut. Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Mohammad Risal Wasal menjelaskan bahwa pemerintah belum menyetujui rencana impor KRL bekas Jepang karena masih menilai kelayakan dan keamanan dari KRL tersebut.

“Kami tidak tahu apakah KRL bekas dari Jepang itu sudah dilakukan up grade atau tidak, apakah sudah memenuhi regulasi di Indonesia,” kata Risal pada Selasa, 5 April.

Ia menambahkan bahwa sebelum memberikan izin impor KRL bekas Jepang, pemerintah harus memastikan bahwa KRL tersebut telah memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Meskipun demikian, Risal menambahkan bahwa pihaknya akan terus mempertimbangkan usulan impor KRL bekas dari Jepang untuk menambah jumlah armada kereta rel listrik di Indonesia.

“Kita akan pertimbangkan dan diskusikan dengan PT KAI, dan kami akan memperhitungkan persyaratan dan aspek keamanan yang terkait,” ujarnya.

Sebelumnya, PT KAI telah mengajukan permohonan untuk mengimpor sekitar 500 KRL bekas dari Jepang guna menambah jumlah armada kereta rel listrik yang saat ini tersedia di Indonesia. Permohonan ini dilakukan setelah pihak PT KAI melihat keberhasilan pengoperasian KRL listrik impor dari Jepang pada jalur Commuter Line Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi.

Menurut Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo penggunaan KRL bekas Jepang di Indonesia merupakan alternatif yang efektif dan efisien untuk mengatasi kekurangan armada KRL di Indonesia. Ia menambahkan bahwa harga KRL bekas dari Jepang juga lebih terjangkau dibandingkan dengan KRL baru yang dijual oleh produsen asal Eropa. Hingga saat ini, pemerintah masih belum memberikan kepastian mengenai impor KRL bekas dari Jepang tersebut. Meskipun demikian, PT KAI tetap berharap agar pemerintah dapat memberikan restu untuk impor KRL bekas Jepang guna meningkatkan layanan transportasi kereta rel listrik di Indonesia.

Isuzu Elf EV: Truk Listrik yang Belum Dipasarkan di Indonesia, SPKLU Tak Ada di Pelosok

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengungkapkan truk listrik, Isuzu Elf EV masih dalam tahap studi untuk didistribusikan di Indonesia. Walaupun prinsipalnya di Jepang sudah melakukan produksi massal pada 2023, namun penjualan kendaraan elektrifikasi masih belum bisa dilakukan di Tanah Air. Hal ini dikarenakan ada dua faktor yang menjadi pertimbangan Isuzu dalam memasarkan kendaraan listrik di Indonesia yaitu dari kesiapan regulator dan penggunanya.

Deputy Division Head of Business Strategy Division PT IAMI, Rian Erlangga menjelaskan bahwa masih ada studi yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Isuzu bermain di segmen produk yang menyasar aktivitas perkebunan, pengiriman barang, hingga tambang sehingga membutuhkan jaminan SPKLU hingga ke daerah pelosok. Jadi Isuzu Elf EV belum begitu meyakinkan bakal menarik minat masyarakat Indonesia.

Isuzu Elf EV memiliki daya tempuh sejauh 100 kilometer dengan kapasitas baterai 40 kWh. Baterai tersebut diklaim dapat diisi ulang selama 10 jam menggunakan charging biasa, atau hanya 30 menit dengan rapid charging. Performa motor listrik Isuzu Elf EV dengan power dan torsi maksimal 110 kW dan 305 Nm.

Dari segi ukuran, Isuzu Elf EV memiliki dimensi panjang 6.550 mm, lebar 2.080 mm, tinggi 3.000 mm, jarak sumbu roda 3.395 mm, dan bobotnya mencapai 7,1 ton. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mencetak angka penjualan tertinggi sejak 48 tahun pada 2022. Secara kumulatif, IAMI membukukan kinerja penjualan sebanyak 33.715 unit sepanjang 2022, tumbuh 23,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, masih dalam tahap studi untuk memasarkan kendaraan listrik di Indonesia.

Soal LRT Jabodebek: Dilirik Banyak Investor dan Fungsinya yang Efektif untuk Masyarakat

Dikabarkan bahwa LRT Jabodebek siap melayani masyarakat mulai pada Juli 2023 nanti. Sebanyak 31 rangkaian kereta yang beroperasi tanpa masinis ini akan melintas di tiga rute, yakni Cawang-Harjamukti Cibubur, Cawang-Jatimulya Bekasi, dan Cawang-Dukuh Atas.

Dengan kecepatan 80 km per jam, LRT Jabodebek akan mampu melayani 18 stasiun dengan durasi tempuh 40 menit sekali perjalanan. LRT Jabodebek ditargetkan dapat memuat 137 ribu penumpang per hari. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, nantinya jaringan LRT Jabodebek ini akan diperluas hingga Bogor.

Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyebut rencana pembangunan LRT tahap dua ini sudah sudah tertuang dalam Perpres Nomor 98 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi yang sudah diperbaharui lewat Perpres 49 tahun 2017.

“Kalau melihat dari Perpres, itu memang berikutnya dari Cibubur sampai Bogor. Kemudian dari Dukuh Atas sampai dengan Palmerah, Senayan, dan Grogol,” kata Purnomosidi ketika ditemui di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 17 Januari.

Namun, Purnomosidi menyebut pembangunan LRT tahap 2 ini dilakukan setelah proyek pembangunan tahap 1 atau LRT Jatimulya-Dukuh Atas selesai. “Sekali lagi, kita masih menunggu penyelesaian ini. Kita akan buktikan bahwa ini selesai dulu. Setelah itu kita akan melangkah ke tahap berikutnya,” jelas Purnomosidi.

Ia juga menyebut bahwa banyak investor yang tertarik memberikan suntikan dana untuk pembangunan LRT tahap 2. Meski begitu, Purnomo menekankan bahwa pihaknya akan fokus untuk penyelesaian proyek transportasi dengan kecepatan 80 km per nam.

“Sebenarnya kalau investor dan lain sebagainya cukup banyak yang berminat ya. Tapi, kita buktikan. Karena ini kan driverless pertama ya dengan jarak jauh, ya variatif tapi sampai 80 km/jam itu baru pertama kali di Indonesia,” terang Purnomosidi.

Sementara itu, kesiapan Kereta Light Rail Transit atau LRT Jabodebek telah mencapai 88,4 persen. Manajer Humas KAI Jabodebek, Kuswadoyo, mengatakan mengatakan bahwa persiapan yang tengah menjadi fokus adalah pembangunan DEPO, SDM, dan kesiapan sistem.

“88,4 yang sudah selesai. Artinya, 88,4 persen ini seperti yang sudah kita ketahui ada beberapa yang belum selesai. Seperti di Depo itu beberapa belum selesai. Demikian juga dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terkait dengan sistem dan sebagainya jadi tinggal yang minor harus kita lengkapi menjelang operasi,” kata Kuswadoyo.

Kuswadoyo menyebut bahwa PT KAI telah menyiapkan 31 kereta yang akan beroperasi Juli 2023. Dari total yang disiapkan, kereta yang sudah dalam tahap proses uji coba sudah 28 kereta. Apakah Anda berminat untuk mencoba dan menggunakan LRT Jabodebek nantinya ketika sudah mulai beroperasi?