Category Archives: Bisnis

Analisis Data Ekspor Indonesia oleh BPS: Ekspor Batu Bara dan CPO Anjlok, Ekspor Besi dan Baja Bertahan

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor Indonesia pada Oktober 2023, menunjukkan perubahan signifikan terutama pada ekspor batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), dan pertumbuhan positif pada ekspor besi dan baja. Bagaimana potensi dan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia? Mari kita telaah lebih dalam peristiwa ini.

1. Penurunan Signifikan Ekspor Batu Bara dan CPO

Menurut BPS, nilai ekspor batu bara mencapai US$2,73 miliar atau Rp42,4 triliun pada Oktober 2023. Angka ini mengalami penurunan mencolok sebesar 38,02 persen dibandingkan Oktober tahun lalu yang mencapai US$4,41 miliar atau Rp68,56 triliun. Meskipun demikian, terdapat peningkatan sebesar 24,11 persen jika dibandingkan dengan September 2023 yang mencapai US$2,2 miliar atau Rp34,20 triliun.

Sementara itu, data ekspor Indonesia terbaru juga menunjukkan nilai ekspor CPO pada Oktober 2023 adalah US$1,89 miliar atau Rp29,36 triliun, mengalami penurunan sebesar 33,77 persen dari Oktober tahun sebelumnya yang mencapai US$2,85 miliar atau Rp44,28 triliun. Meski turun secara tahunan, terdapat peningkatan sebesar 2,59 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

2. Pertumbuhan Positif Ekspor Besi dan Baja

Di sisi lain, terdapat pertumbuhan positif pada ekspor besi dan baja. Nilai ekspor komoditas ini mencapai US$2,45 miliar atau Rp38,07 triliun pada Oktober 2023, menunjukkan peningkatan sebesar 5,76 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai US$2,32 miliar atau Rp36,05 triliun. Jika dibandingkan dengan Oktober 2022, terdapat peningkatan sebesar 6,65 persen.

3. Analisis Volume Ekspor

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan bahwa dari data ekspor Indonesia, volume ekspor batu bara pada Oktober 2023 mencapai 36 juta ton, sementara volume ekspor CPO sebesar 2,3 juta ton.

4. Tantangan dan Peluang

Meskipun terjadi penurunan signifikan pada ekspor batu bara dan CPO, pertumbuhan positif pada ekspor besi dan baja memberikan gambaran optimisme. Tantangan yang dihadapi dalam perdagangan global memerlukan strategi yang cerdas dan diversifikasi ekspor untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

5. Outlook Masa Depan

Seiring perubahan dinamika ekspor, penting bagi Indonesia untuk terus mengoptimalkan sumber daya dan merespons perubahan tren pasar global. Upaya diversifikasi dan peningkatan daya saing produk ekspor akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan global di masa depan.

Dengan melihat peristiwa ini, Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif dan memanfaatkan peluang yang ada dalam dinamika ekspor global.

Demikian informasi seputar data ekspor Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8detik.com.

Waduh! Goodyear Tire & Rubber Umumkan PHK 700 Karyawan dan 100 Toko Ritel Ban Dijual

Goodyear Tire & Rubber baru-baru ini mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melibatkan 700 karyawan serta penjualan 100 toko ritel ban di wilayah Asia Pasifik. Langkah ini diambil dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan di Australia dan Selandia Baru. Selain itu, perusahaan berharap langkah ini dapat meningkatkan pendapatan operasional hingga mencapai US$55 juta pada tahun 2025.

Goodyear juga akan menutup 9 lokasi gudang sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas. Keputusan Goodyear Tire & Rubber ini telah disetujui dan menjadi bagian dari upaya restrukturisasi yang akan selesai pada akhir 2024. Perusahaan memperkirakan biaya sebelum pajak untuk rencana ini berkisar antara US$55 juta hingga US$65 juta.

Keputusan ini mengikuti pengumuman serupa yang dilakukan perusahaan pada awal bulan ini untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, yang mengakibatkan PHK sebanyak 1.200 karyawan. Goodyear Tire & Rubber telah mengambil langkah-langkah restrukturisasi ini setelah mendapat kritik dari aktivis investor Elliott Investment Management terkait dengan manajemen yang dianggap tidak efisien.

Goodyear, perusahaan ban yang telah berusia 125 tahun, sebelumnya telah dinilai tertinggal dari pesaingnya seperti Michelin dan Bridgestone. Kritik ini mendorong Elliott, yang memiliki 10% saham di perusahaan, untuk mendorong Goodyear Tire & Rubber melakukan peninjauan operasional dan penjualan beberapa tokonya. Laporan keuangan terbaru Goodyear Tire & Rubber menunjukkan kerugian sebesar 73 sen per saham pada kuartal II, dibandingkan dengan laba sebesar 58 sen per saham pada tahun sebelumnya. Langkah-langkah restrukturisasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengatasi tantangan finansialnya. Dengan mengambil langkah-langkah tegas ini, Goodyear berharap dapat memulihkan posisi dan meningkatkan daya saingnya dalam industri ban yang kompetitif.

Pasar Tanah Abang: Pedagang Berjuang Hadapi Sepinya Pengunjung, Tak Kuat Kalah Saing dengan E-commerce

Perdagangan di Pasar Tanah Abang, salah satu pasar terbesar di Indonesia tengah mengalami kemerosotan yang sangat signifikan. Dalam artikel ini, kita akan mengulas bagaimana sepinya pengunjung telah menggerus omzet para pedagang, seperti yang disampaikan oleh pedagang pakaian anak, Budi, dan pedagang kain batik, Arnold.

Pandemi COVID-19 telah mengubah pola perilaku konsumen, termasuk dalam hal berbelanja. Pasar Tanah Abang yang biasanya ramai sekarang menjadi sepi, dan para pedagang merasakan dampaknya secara langsung. Budi, yang telah berjualan di pasar ini sejak tahun 2010, melaporkan penurunan omzet hingga 80% sejak Lebaran tahun ini. Bahkan dalam sehari, ia seringkali tidak dapat menjual sepotong pakaian pun.

“Lebaran kemarin lumayan, cuman ini sejak Lebaran ke sini sepi. Kalau tahun sebelumnya habis lebaran masih ada pendapatan, tapi ini ya kadang laris, kadang enggak. Seringnya kosong (tidak laku sama sekali),” ungkap Budi.

Situasi yang sama juga dialami oleh Arnold, pedagang kain batik di Pasar Tanah Abang. Meskipun masih dapat memperoleh omzet senilai Rp22 juta dalam sebulan, Arnold merasa bahwa pasar saat ini masih sangat sepi pengunjungnya. Penurunan terjadi setelah Lebaran Haji pada akhir Juni 2023.

“Sepi banget, ini aja saya belum laris sama sekali. Ini biar saya kasih contoh satu ya, (menunjukan nota pembelian sebesar Rp10 juta), ini omzet saya sebulan ke pabrik di bulan 7 (Juli). Bayangin sesepi apa. Nih pabrik ke dua (nota pembelian lain senilai Rp12 jutaan),” jelasnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, para pedagang seperti Budi dan Arnold beralih ke penjualan online. Namun, mereka juga menghadapi persaingan yang ketat dalam e-commerce. Meskipun penjualan eceran bisa memberikan keuntungan lebih tinggi, penjualan grosir di toko tetap menjadi pilihan yang menguntungkan karena volume pembelian yang besar.

“Online lumayan laku, omzetnya lebih tinggi kalau ngecer (jual satuan). Secara total dalam sebulan omzet masih lebih tinggi di online, untuk ngecer ya,” kata Arnold. Dengan berjualan online, Arnold mengklaim dapat menghasilkan omzet sekitar Rp30 juta setiap bulannya, meskipun per hari penghasilannya mencapai sekitar Rp1 juta. Meskipun para pedagang di Pasar Tanah Abang menghadapi tantangan besar akibat pandemi dan sepinya pengunjung, mereka tetap berjuang untuk bertahan dengan berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan pola konsumen. Dengan beralih ke penjualan online, mereka berharap dapat mengatasi krisis ini dan menghidupkan kembali bisnis mereka. Semoga dengan adanya upaya untuk beradaptasi dengan perubahan, mereka dapat segera pulih dan melihat peningkatan omzet mereka di masa depan.

Kepala Badan Pangan Nasional Akui Harga Bawang Putih Belum Turun di Pasaran

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa harga bawang putih belum mengalami penurunan hingga saat ini. Sebagai catatan, kenaikan harga bawang putih telah terjadi sejak awal Juni 2023. “Harga itu terus bergerak sebelumnya sekitar Rp15.000 per kilogram, dan sekarang sudah mencapai lebih dari Rp30.000 per kilogram di Indonesia,” ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (4/9/2023).

Arief menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang putih terjadi karena harga internasional juga telah mengalami kenaikan. Lebih dari 90% pasokan bawang putih di Indonesia berasal dari impor, terutama dari China. “Bawang putih telah menyumbang terhadap inflasi. Harga di China awalnya hanya sekitar US$700-740 per metrik ton (MT), kemudian naik menjadi US$900/MT, dan saat ini sudah mencapai US$1.200 per metrik ton (MT). Oleh karena itu, karena kita menjadi negara net importir, harga terus bergerak naik,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan harga di Panel Harga Pangan yang dikelola oleh Badan Pangan Nasional, rata-rata harga bawang putih nasional saat ini mencapai Rp37.990 per kilogram. Di wilayah DKI Jakarta, harga rata-rata bawang putih telah mencapai Rp40.000 per kilogram. Sementara di Jawa Barat, harga mencapai Rp36.880 per kilogram, di Jawa Tengah Rp34.180 per kilogram, di DI Yogyakarta Rp34.380 per kilogram, dan di Jawa Timur Rp33.330 per kilogram.

Sebelumnya, Arief pernah memprediksi bahwa harga bawang putih akan mengalami penurunan bertahap, dengan target harga di bawah Rp36.000 per kilogram. Penurunan ini diharapkan terjadi dalam satu hingga dua bulan ke depan. “Kalau boleh menyebut angkanya, kita harapkan harga bawang putih bisa mencapai Rp36.000 per kilogram nanti. Ini akan berlangsung secara berkala,” ujarnya pada pertemuan di DPR RI pada Selasa (13/6/2023). Menurutnya, penurunan ini akan sejalan dengan penurunan harga bawang putih di China, yang turun menjadi US$800 dari harga sebelumnya US$1.300. Indonesia sangat bergantung pada harga bawang putih di China karena sebagian besar pasokannya diimpor dari negara tersebut.