Tag Archives: Migas

Optimalkan Potensi Migas: SKK Migas dan PEB Sukses Reaktivasi Lapangan Camar

Industri migas (minyak dan gas bumi) di Indonesia menorehkan babak baru dengan kesuksesan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT. Prima Energi Bawean (PEB) dalam mereaktivasi Lapangan Camar di Wilayah Kerja Bawean. Lapangan yang vakum selama tiga tahun ini berhasil menghasilkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produksi migas nasional.

Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, kerjasama antara SKK Migas dan PEB menjadi kunci sukses dalam mereaktivasi Lapangan Camar. Langkah-langkah akselerasi yang dilakukan sejak Pemerintah menugaskan Blok ini pada Desember 2022, termasuk transfer Asset SPM (Single Point Mooring) dari Pertamina, menjadi tonggak penting dalam kesuksesan proyek ini.

“Komitmen kuat dari PEB untuk menjalankan program ini patut diapresiasi. Lapangan Camar kini kembali berproduksi, menjadi kontribusi signifikan bagi industri migas Indonesia,” ungkap Hudi.

Hudi juga menambahkan bahwa SKK Migas terus mendorong PEB untuk aktif mengembangkan program-produk untuk meningkatkan produksi dan melakukan eksplorasi potensi migas di Wilayah Kerja tersebut. Pieters Utomo, CEO Prima Energi, menegaskan bahwa PEB akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan SKK Migas untuk memastikan kesuksesan reaktivasi Lapangan Camar.

“Kami berharap proyek ini akan memberikan kontribusi positif bagi industri migas nasional, serta mendukung ketahanan energi Indonesia,” ujar Pieters.

Sebagai operator 100% Lapangan Camar di Wilayah Kerja Bawean, PEB menegaskan komitmennya untuk menjalankan operasi proyek ini dengan efisiensi tinggi dan memprioritaskan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, and Environment). Dengan mendapatkan kontrak PSC Cost Recovery melalui Direct Offer Tender Migas pada Desember 2022, PEB berkomitmen untuk mencapai target produksi dalam satu tahun.

Dengan keberhasilan mereaktivasi Lapangan Camar, SKK Migas dan PEB membuktikan dedikasi mereka dalam memajukan industri migas nasional. Langkah ini tidak hanya menghasilkan peningkatan produksi migas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi dan ketahanan energi Indonesia.

Demikian informasi seputar perkembangan industri migas Lapangan Camar. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Prestasi Gemilang: PT Pertamina Hulu Rokan Raih Predikat TKDN Terbaik di Forum Kapnas III 2023

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan meraih penghargaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Terbaik untuk Gross Split 2023 dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023. Penghargaan ini diserahkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebagai apresiasi terhadap komitmen PHR dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.

Executive Vice President (EVP) Business Support Pertamina Hulu Rokan, Irfan Zaenuri menyampaikan kebanggaannya terhadap prestasi ini sebagai bukti komitmen PHR dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan lapangan kerja di tingkat daerah operasional maupun nasional.

Irfan menegaskan bahwa Pertamina Hulu Rokan terus berupaya meningkatkan TKDN dalam setiap kegiatan operasionalnya. Hal ini dilakukan dengan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa serta transfer teknologi kepada mitra lokal, terutama di Riau dan sekitarnya.

“Penggunaan produk dalam negeri dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” ujar Irfan.

Sasaran TKDN PHR WK Rokan pada 2023 adalah 58 persen, namun hingga November 2023, persentase tersebut telah melebihi target, mencapai 65,56 persen. Kenaikan ini didorong oleh upaya perusahaan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan dukungan pemerintah melalui kebijakan pro TKDN.

PHR tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja. Program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan usaha dan bantuan sosial, telah menjadi bagian dari inisiatif PHR.

Forum Kapnas III 2023, yang dihelat pada 23-24 November di Balai Sidang Jakarta (JCC), menjadi platform penting untuk membahas perkembangan industri hulu migas dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui partisipasinya dalam forum ini, Pertamina Hulu Rokan terus menunjukkan kontribusinya dalam mendukung kapasitas industri, perusahaan dalam negeri, pabrikan lokal, termasuk UMKM.

Demikian informasi seputar perkembangan Pertamina Hulu Rokan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8detik.com.

Capaian Gemilang: TKDN Industri Hulu Migas Tembus 61,8 Persen, Lampaui Target Pemerintah

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil mencatat prestasi yang menggembirakan dalam hal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) atau komponen lokal dalam pengadaan barang dan jasa industri migas. Menurut Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menerangkan TKDN ini mencapai 61,8 persen, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 57 persen.

Prestasi ini disampaikan oleh Nanang dalam konferensi pers di kantor SKK Migas pada Rabu (15/11). “Ini perlu disyukuri, hingga Oktober kemarin, capaian TKDN Hulu Migas melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 57 persen. Saya optimistis angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 2023,” ujar Nanang.

Selain mencapai keberhasilan dalam TKDN, Nanang juga mengungkapkan bahwa industri migas memberikan kontribusi signifikan pada sektor-sektor lain di Indonesia. Industri migas berkontribusi sebesar 83,6 persen pada sektor komoditas utama dan penunjang migas. Adapun kontribusi pada industri tenaga kerja mencapai 6,75 persen, transportasi sebesar 6,71 persen, kesehatan 0,13 persen, dan asuransi 0,3 persen.

Nanang menekankan konsistensi SKK Migas dalam mencapai target-target strategis sesuai dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0. Salah satu target tersebut adalah produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari dan gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari.

Menjelang akhir tahun, SKK Migas memiliki target ambisius untuk mencapai lifting minyak di atas 600 ribu barel per hari (bopd). Nanang menyatakan harapannya agar lifting minyak pada akhir tahun mendekati target tahun depan yang ditetapkan sebesar 635 ribu bopd. “Kita akan sangat berusaha keras untuk bisa mendekatkan produksi di akhir tahun ini yang akan menjadi entry point di tahun depan sedekat mungkin dengan target. Harapan kita di akhir tahun di atas 600 (ribu bopd),” paparnya.

Dengan pencapaian ini, SKK Migas menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri migas di Indonesia dan mengambil peran penting dalam mendukung ekonomi nasional.

Demikian informasi seputar SKK Migas yang mendukung pertumbuhan industri migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8detik.com.

Jarang Ada yang Tahu! 10 Proyek CCUS sudah Lama Digenjot RI, Simpan Karbon?

Indonesia sudah genjot proyek CCUS sejak lama? Di tengah upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan, Indonesia telah menjelajahi berbagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Salah satu solusi yang sedang diperkenalkan adalah proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) atau Penangkapan Karbon, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memaparkan potensi sepuluh lokasi di Indonesia yang sedang menjalankan proyek CCUS ini.

Dalam acara Indonesia-International CCS Forum yang diadakan di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, pada tanggal 11 September 2023, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa ada sepuluh proyek CCUS yang tengah berjalan. Proyek-proyek ini merupakan langkah konkret Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim global.

Proyek-proyek CCUS yang sedang Berjalan:

  • Vorwata EGR
  • Kaliberau-Sakakemang
  • Abadi-Masela
  • Jatibarang
  • Sukowati
  • Gemah
  • Ramba
  • Air Sedang
  • Guruh
  • Mudi

Kesepuluh proyek ini bertujuan untuk beroperasi secara optimal pada tahun 2030. Namun, hingga tahun 2023, hanya tiga proyek yang sudah melewati tahap studi awal atau penjajakan, yaitu Vorwata EGR, Kaliberau-Sakakemang, dan Abadi-Masela. Proyek Kaliberau-Sakakemang dan Abadi-Masela bahkan sedang mempersiapkan rencana pengembangan lapangan (POD) dan tahap rekayasa dan desain terkemuka (Front-End Engineering and Design, FEED).

Vorwata EGR adalah proyek paling terdepan karena sudah lolos dari tahap FEED dan saat ini sedang memasuki tahap investasi akhir (final investment decision, FID). Sementara itu, tujuh proyek lainnya masih berada dalam tahap penjajakan.

Dwi Soetjipto menekankan bahwa proyek CCUS memerlukan waktu yang cukup lama karena ini bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru. Oleh karena itu, proyek-proyek ini sedang dalam pembahasan serius.

Selain itu, pembahasan yang penting adalah potensi risiko bersama antara investor dan pemerintah Indonesia. Salah satu isu utama adalah memastikan bahwa lapisan batuan tempat CO2 disimpan aman dan tidak akan mengalami kebocoran yang dapat membahayakan lingkungan. Tingkat isolasi reservoir yang digunakan menjadi fokus penting dalam pembahasan ini.

Dwi Soetjipto juga menyinggung tentang biaya sosial terhadap masyarakat di sekitar wilayah CCS dan CSUS. Pemerintah harus mempertimbangkan bagaimana agar masyarakat mau menerima proyek ini dan mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan. Ini adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa proyek CCS dan CSUS ini sukses dan aman bagi masyarakat sekitar.

Sebelumnya, Dwi Soetjipto juga telah mengidentifikasi sembilan lokasi potensial sebagai tempat penyimpanan karbon atau proyek CCUS di Indonesia. Dengan upaya serius ini, Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi global dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.