Tag Archives: Ekonomi

Benarkah Ramalan Produksi Batu Bara Indonesia 2025 Turun Imbas Anjloknya Harga?

Harga batu bara yang terus menurun sejak awal 2025 berpotensi mengurangi produksi batu bara Indonesia. Setelah sempat jatuh di bawah US$100 per ton pada Februari dan April 2025, harga batu bara pada pertengahan Juli 2025 tercatat US$113,9 per ton, namun masih mengalami fluktuasi yang signifikan. Kondisi tersebut diperkirakan berdampak pada volume produksi batu bara nasional.

Penurunan Harga Batu Bara Berimbas pada Produksi Batu Bara Indonesia

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba), Tri Winarno menyebutkan bahwa meskipun diperkirakan ada penurunan dalam produksi batu bara, total produksi Indonesia pada akhir 2025 diperkirakan masih akan mencapai lebih dari 700 juta ton.

Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan produksi 2024 yang tercatat 836 juta ton. Target produksi batu bara Indonesia untuk tahun 2025 adalah 735 juta ton.

Salah satu faktor penyebab penurunan produksi batu bara adalah menurunnya ekspor batu bara Indonesia, terutama ke dua pasar utama yaitu China dan India.

Ekspor ke China pada Mei 2025 tercatat menurun 15%, sementara ekspor ke India turun 7%. Selain harga batu bara yang terus merosot, Indonesia juga harus bersaing dengan negara pengekspor batu bara lain seperti Australia, Mongolia, dan Rusia.

Produksi batu bara Indonesia di tahun 2025 diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga batu bara dan menurunnya permintaan dari pasar utama. Meskipun demikian, produksi batu bara Indonesia masih diperkirakan akan tetap mencapai lebih dari 700 juta ton. Penurunan ekspor dan persaingan harga di pasar global menjadi tantangan yang harus dihadapi sektor pertambangan batu bara Indonesia.

Demikian informasi seputar ramalan harga dan produksi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Low Tuck Kwong: Raja Batu Bara dan Orang Terkaya Nomor Satu di Indonesia

Low Tuck Kwong, pendiri PT Bayan Resources Tbk (BYAN), kembali menduduki posisi puncak dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real-Time Billionaires List per 9 Juli 2025.

Dengan kekayaan mencapai 27,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp445,25 triliun, Low Tuck Kwong tetap menjadi sosok yang tak tergeser di tanah air. Posisi tersebut mengukuhkan dirinya sebagai “raja batu bara” Indonesia, meskipun kekayaannya sedikit berkurang dibandingkan awal tahun.

Kekayaan Low sebagian besar berasal dari Bayan Resources, yang kini menjadi salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Meskipun harga batu bara sempat mengalami fluktuasi, bisnis yang ia jalani terus berkembang pesat, berkat kapasitas produksi yang semakin besar. Kini, Low Tuck Kwong menempati urutan ke-72 dalam jajaran miliarder dunia.

Awal Karier dan Perjalanan Bisnis Low Tuck Kwong

Lahir di Singapura pada 17 April 1948, Low Tuck Kwong memulai kariernya di bidang konstruksi di perusahaan milik ayahnya.

Pada 1973, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia dan berfokus di sektor pertambangan. Langkah pertamanya adalah mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI), yang bergerak di bidang kontraktor sipil dan kelautan.

Seiring berjalannya waktu, pada 1998, Low mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasa Pratama yang menjadi cikal bakal Bayan Resources.

Perusahaan ini terus berkembang, terutama setelah melakukan ekstensifikasi di sektor pertambangan batu bara yang kini meluas hingga 126.293 hektare di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Peningkatan produksi batu bara yang pesat membuat perusahaan ini semakin dominan di industri.

Selain Bayan Resources, Low Tuck Kwong juga melebarkan sayap bisnisnya ke sektor lain. Ia mengendalikan Metis Energy, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Singapura. Selain itu, ia juga memiliki saham di Samindo Resources dan perusahaan kabel Voksel Electric.

Bahkan, Low kini tengah menjajaki kerja sama dengan SEAX Global untuk membangun sistem kabel laut bawah laut yang akan menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Keberhasilan dalam berbagai sektor ini membuktikan bahwa Low Tuck Kwong tidak hanya berfokus pada batu bara, tetapi juga menjajaki peluang di sektor energi dan infrastruktur.

Kesimpulan

Low Tuck Kwong, dengan kekayaan yang mencapai Rp445,25 triliun, masih menjadi orang terkaya di Indonesia dan salah satu pengusaha paling berpengaruh di dunia. Kiprahnya di Bayan Resources serta diversifikasi bisnis yang ia lakukan membuktikan bahwa ia bukan hanya “raja batu bara”, tetapi juga seorang visioner yang mampu melihat peluang di berbagai sektor.

Keberhasilan bisnis yang ia raih memberikan dampak signifikan tidak hanya bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga bagi dunia.

Demikian informasi seputar profil Low Tuck Kwong sang raja batu bara dan orang terkaya di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Eksplorasi Migas PT KEI Di Pulau Kangean Ditentang Masyarakat, Ini Kronologinya

Masyarakat Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah menyatakan penolakan keras terhadap eksplorasi migas PT KEI (Kangean Energy Indonesia). Penolakan tersebut dipicu oleh kekhawatiran tentang dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan dari kegiatan eksplorasi migas di kawasan tersebut.

Keluarga Kangean Yogyakarta (K2Y) dan Forum Kepulauan Kangean Bersatu (FKKB) telah melakukan berbagai upaya untuk menyuarakan penolakan tersebut.

Dalam pertemuan daring pada 4 Juli 2025, masyarakat mengungkapkan kekhawatiran bahwa eksplorasi migas PT KEI di Pulau Kangean dapat merusak ekosistem lokal dan mengancam keberlanjutan kehidupan sosial serta budaya mereka.

Sejak 1985, PT KEI telah melakukan eksplorasi migas di wilayah Kangean, namun baru-baru ini, masyarakat kembali menanggapi dengan demonstrasi besar-besaran untuk menentang rencana survei seismik yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Kronologi Eksplorasi Migas PT KEI Ditentang Masyarakat?

Masyarakat Kangean, yang didukung oleh organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat, telah mengumpulkan tanda tangan dari 22 tokoh untuk menegaskan penolakan terhadap rencana tersebut.

Dalam sosialisasi yang digelar oleh PT KEI pada Juni 2025, masyarakat yang hadir, termasuk perwakilan dari NU dan Muhammadiyah, mengajukan tuntutan untuk menghentikan survei seismik di perairan dangkal West Kangean.

Aksi itu diikuti oleh kesepakatan bersama yang menyatakan penghentian sementara terhadap eksplorasi migas. Penolakan tersebut juga mengingatkan pada tragedi Lumpur Lapindo di Sidoarjo, di mana dampak eksplorasi migas PT KEI membawa konsekuensi yang sangat merugikan bagi masyarakat.

Masyarakat Kangean menuntut agar ada studi komprehensif yang melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek migas, serta perlunya kebijakan yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan sosial.

emikian informasi seputar eksplorasi migas PT KEI. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Blok Migas Binaiya: Tuntutan Transparansi Investasi dan Perlindungan Lingkungan

DPRD Maluku Tengah melalui anggota Zain Letahit mengungkapkan kekhawatirannya terkait rencana pengoperasian Blok Migas Binaiya di wilayah perairan utara hingga timur Pulau Seram. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan investasi ini serta perlindungan terhadap hak-hak masyarakat pesisir.

Letahit berharap agar Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Pusat dapat memastikan pelaksanaan regulasi dilakukan secara ketat dan memperhatikan aspek sosial serta lingkungan.

Letahit juga mengingatkan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) menjadi hal yang tak bisa diabaikan dalam pengoperasian Blok Migas Binaiya. Menurutnya, potensi kerusakan ekosistem harus diminimalisir agar keberlanjutan lingkungan tetap terjaga.

Meski proyek itu diharapkan dapat mendukung pembangunan sektor energi, Letahit menegaskan pentingnya langkah-langkah berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas dan SK Earthon telah resmi menandatangani kontrak Production Sharing Contract (PSC) untuk Wilayah Kerja (WK) Binaiya.

Penandatanganan kontrak dilakukan pada ajang The 49th IPA Convention & Exhibition di Tangerang dan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto serta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. PHE akan bertindak sebagai operator untuk Blok Binaiya, dengan skema cost recovery dan kontrak selama 30 tahun.

Blok Migas Binaiya yang terletak di lepas pantai Pulau Seram dengan luas mencapai 8.483,92 kilometer persegi, berhasil dimenangkan dalam lelang Indonesia Petroleum Bidding Round (IPBR) 2024. Konsorsium yang terdiri dari PHE, Petronas, dan SK Earthon berkomitmen untuk menginvestasikan USD6,5 juta dalam kegiatan eksplorasi, yang meliputi studi geologi, geofisika, dan survei seismik 3D.

Pengoperasian Blok Migas Binaiya memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan sektor energi, namun penting untuk diimbangi dengan pengelolaan yang transparan dan keberlanjutan ekologis. Pemerintah perlu memastikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dapat berjalan beriringan demi kepentingan masyarakat dan kelestarian alam.

Demikian informasi seputar tuntutan kepada Blok Migas Binaiya. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.