Tag Archives: Ekonomi

Wiihhh! Investasi Teknologi Jadi Sokongan Program Tiga Juta Rumah Ramah Lingkungan?

Pemerintah terus memperkuat langkah untuk merealisasikan program pembangunan tiga juta rumah sebagai salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Setelah Qatar menyatakan komitmen untuk membangun satu juta unit, Jepang turut menunjukkan minat dengan fokus pada investasi teknologi perumahan ramah lingkungan.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah menyebutkan bahwa dukungan swasta, baik lokal maupun internasional, menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Jepang ingin berkontribusi melalui teknologi perumahan, meski belum menyebut jumlah investasi yang akan dilakukan,” ujarnya dalam seminar internasional bertajuk Sustainable Housing, Building, and Cities, Rabu (15/1).

Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung Indonesia melalui penyediaan data dan teknologi.

“Kami memperkenalkan data untuk mendukung pembangunan komunitas zero karbon dan kota cerdas (smart city) di Indonesia,” ujar Tetsuya.

Pola investasi teknologi ramah lingkungan menjadi solusi ideal untuk kawasan perkotaan, yang menghadapi keterbatasan lahan dan tingginya kebutuhan hunian. Teknologi ini, menurut Fahri, dapat menciptakan efisiensi dalam desain dan pembangunan rumah di area padat penduduk.

Selain komitmen Jepang, Qatar telah menandatangani perjanjian untuk membangun satu juta rumah, dengan rencana tambahan lima juta unit di masa mendatang.

Di sisi lain, pembangunan rumah di perdesaan akan difokuskan melalui alokasi anggaran APBN, mengingat mayoritas penduduk desa telah memiliki rumah, meski banyak yang tidak layak huni.

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan investor global untuk investasi teknologi perumahan ramah lingkungan, program tiga juta rumah tidak hanya menjadi solusi untuk kebutuhan hunian, tetapi juga langkah menuju pembangunan berkelanjutan berbasis teknologi.

Pemerintah optimistis, dengan dukungan teknologi dan data, Indonesia dapat mencapai target ini sekaligus memperkuat visinya sebagai pusat inovasi perumahan ramah lingkungan.

Demikian informasi seputar investasi teknologi perumahan ramah lingkungan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Raharja Energi Cepu (RATU) Garap Peluang Akuisisi Blok Migas Baru, Simak Penjelasannya!

Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), Raharja Energi Cepu (RATU) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memperbesar hak partisipasi (participating interest) di sektor migas. Setelah sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1), RATU mengincar peluang investasi baru di Blok Kasuri, Papua Barat, serta peningkatan porsi hak partisipasi di Blok Cepu.

Direktur RAJA, Sumantri Suwarno menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada pengembangan investasi sebelum beralih menjadi operator lapangan.

“Kami akan memperbesar investasi terlebih dahulu. Ketika sudah nyaman, kami akan menjadi operator,” ujar Sumantri saat ditemui selepas pencatatan saham perdana RATU.

Sumantri juga menambahkan bahwa selain Blok Cepu dan Kasuri, RATU tengah mengevaluasi sejumlah aset lainnya yang dianggap potensial untuk pertumbuhan perusahaan. Namun, detail rencana strategis tersebut masih dirahasiakan.

Pada hari pertama perdagangan, saham Raharja Energi Cepu (RATU) mencatat kenaikan signifikan sebesar 24,78%, mencapai harga Rp1.435 per lembar. Dengan frekuensi perdagangan 470 kali, nilai transaksi saham RATU tercatat mencapai Rp140 miliar.

RATU menawarkan total 543,01 juta saham dalam initial public offering (IPO), mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham divestasi RAJA. Dana segar sebesar Rp157,36 miliar dari IPO akan digunakan untuk mendukung anak usaha RATU, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, dalam memenuhi kewajiban pembayaran cash call di Blok Jabung.

Sisa dana akan dialokasikan untuk mendukung operasional PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) serta keperluan internal lainnya.

Langkah strategis ini mencerminkan komitmen Raharja Energi Cepu (RATU) untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya di sektor energi, sejalan dengan peluang pertumbuhan migas di Indonesia.

Demikian informasi seputar Raharja Energi Cepu (RATU) yang berupaya mengembangkan sektor energi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Turun? Lifting Minyak Blok Rokan Capai 58 Juta Barel pada 2024!

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan lifting minyak blok rokan sebesar 58 juta barel sepanjang tahun 2024. Meski mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2023 dengan lifting 59 juta barel, angka ini tetap menunjukkan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.

Seluruh minyak hasil lifting ini disalurkan ke kilang domestik milik Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

Sejak pengalihan pengelolaan dari Chevron ke Pertamina, PHR telah melakukan 1.539 tajak sumur baru guna memastikan kelancaran produksi. Rata-rata produksi harian mencapai lebih dari 160.000 barel minyak. General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko menyampaikan apresiasi kepada seluruh pekerja yang telah berkontribusi maksimal.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi dengan penerapan teknologi terkini dan praktik terbaik,” ujar Andre, Selasa (7/1).

Kontribusi lifting minyak Blok Rokan tidak lepas dari berbagai inovasi, termasuk pemboran sumur baru, workover, dan well intervention. PHR juga sukses menggunakan teknologi seperti steamflood, waterflood, dan fracturing, baik pada sumur konvensional maupun horizontal.

Bahkan, pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) di Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 membuktikan potensi cadangan minyak baru di wilayah ini.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menegaskan pentingnya pengelolaan lifting minyak blok rokan dalam mendukung kedaulatan energi nasional.

“Blok Rokan adalah salah satu blok migas terbesar di Indonesia. Dengan optimalisasi teknologi dan inovasi, PHR telah membuktikan kemampuannya menjaga produksi dan berkontribusi signifikan bagi kebutuhan energi nasional,” jelas Fadjar.

Keberhasilan PHR dalam mengelola Blok Rokan mencerminkan semangat Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi nasional melalui pengelolaan yang transparan, akuntabel, dan inovatif.

Demikian informasi seputar lifting minyak blok rokan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Berat! Harga Batu Bara Terjun Bebas Bikin Industri di Aceh dalam Ambang Krisis

Harga batu bara global terus mengalami penurunan tajam, memberikan tekanan berat pada industri pertambangan, khususnya batu bara kalori rendah di Aceh. Hingga Jumat lalu, batu bara dengan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR tercatat di level USD30,9 per ton, hampir menyamai biaya produksi perusahaan, termasuk PT Mifa Bersaudara.

Fenomena anjloknya harga batu bara membuat banyak perusahaan di Aceh menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan operasional. Ir. Pocut Nurul Alam, MT, Koordinator Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK), menyebutkan bahwa penurunan harga global ini sangat memengaruhi margin keuntungan.

“Ini menjadi tantangan besar karena margin keuntungan menjadi sangat tipis,” ujar Pocut.

Selain harga batu bara yang merosot, perusahaan batu bara di Aceh juga dihadapkan pada regulasi yang semakin ketat, seperti kewajiban Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) sebesar 3% dari penjualan.

Tantangan lain muncul dari tingginya stripping ratio—rasio pengupasan tanah penutup untuk mendapatkan batu bara. Pocut menjelaskan bahwa kenaikan stripping ratio dari 4:1 menjadi 5:1, misalnya, meningkatkan biaya produksi secara signifikan.

“Dengan stripping ratio yang tinggi, efisiensi operasional menjadi sulit dicapai tanpa investasi besar pada teknologi, yang sulit dilakukan di tengah harga yang terus menurun,” tambah Pocut.

Kondisi ini memperburuk prospek sektor batu bara kalori rendah di Aceh. Sumber daya kalori rendah memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan batu bara kalori tinggi. Dengan harga jual yang terus turun, beberapa perusahaan mungkin terpaksa menutup tambang yang sudah tidak lagi menguntungkan.

Namun, Pocut menekankan perlunya kebijakan strategis untuk menyelamatkan industri ini. “Langkah-langkah seperti dukungan teknologi dan kebijakan fiskal yang bijak sangat diperlukan. Tanpa inovasi, prospek jangka pendek untuk batu bara kalori rendah di Aceh tidak optimis,” pungkasnya.

Industri batu bara di Aceh memasuki tahun 2024 dengan tantangan berat. Harga batu bara yang anjlok dan biaya produksi yang tinggi membuat masa depan sektor ini sangat bergantung pada adaptasi perusahaan dan kebijakan pemerintah.

Demikian informasi seputar harga batu bara global terbaru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.