Tag Archives: INVESTASI

Investor vs Entrepreneur: Mana yang Lebih Cepat Kaya?

Perdebatan mengenai jalur yang lebih cepat menuju kekayaan, antara menjadi investor vs entrepreneur, selalu menarik untuk dibahas. Dalam sebuah podcast yang diadakan oleh Christina Lie, David Noah, seorang investor sekaligus CEO Fortis Fortuna Capital, dan Agung Hari Prabowo, seorang entrepreneur, berbagi pandangan mengenai perbedaan kedua peran tersebut.

David Noah yang memiliki latar belakang sederhana, mengungkapkan bahwa meskipun menjadi entrepreneur mungkin memberikan kebebasan finansial, namun seringkali disertai dengan rasa tidak aman atau “Imposter Syndrome”.

Ia menekankan pentingnya belajar untuk mengelola perasaan tersebut dan fokus pada perjalanan diri sendiri tanpa membandingkan dengan orang lain. Menurut David, menjadi kaya bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang akses dan kebahagiaan yang datang dari pengalaman dan hubungan sosial.

Menjadi Investor vs Entrepreneur: Pilihan untuk Kaya Secara Cepat?

Sementara itu, Agung Hari Prabowo, sebagai seorang entrepreneur, menekankan bahwa menjadi pengusaha memerlukan keberanian dan kerja keras yang tiada henti.

Meski mungkin perjalanan ini lebih panjang, namun jika dilakukan dengan tekun, hasil yang diperoleh bisa sangat memuaskan, baik dalam hal kebebasan finansial maupun pencapaian pribadi.

Keduanya sepakat bahwa siklus ekonomi dan pemahaman terhadap pergerakan pasar sangat penting dalam merencanakan strategi finansial. David menjelaskan bahwa saat krisis ekonomi, “cash is king” karena uang tunai memungkinkan seseorang untuk membeli aset dengan harga yang lebih murah.

Oleh karena itu, memiliki strategi yang fleksibel dan menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi sangat penting, baik bagi investor maupun entrepreneur.

Baik investor maupun entrepreneur memiliki jalur masing-masing menuju kekayaan. Investor berfokus pada strategi pengelolaan aset, sementara entrepreneur lebih banyak terlibat dalam penciptaan dan pengembangan usaha.

Keduanya memiliki tantangan dan keuntungan tersendiri, tetapi yang terpenting adalah memiliki mindset yang tepat dalam menjalani perjalanan finansial.

Demikian informasi seputar perbandingan investor vs entrepreneur. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Wiihhh! Investasi Teknologi Jadi Sokongan Program Tiga Juta Rumah Ramah Lingkungan?

Pemerintah terus memperkuat langkah untuk merealisasikan program pembangunan tiga juta rumah sebagai salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Setelah Qatar menyatakan komitmen untuk membangun satu juta unit, Jepang turut menunjukkan minat dengan fokus pada investasi teknologi perumahan ramah lingkungan.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah menyebutkan bahwa dukungan swasta, baik lokal maupun internasional, menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Jepang ingin berkontribusi melalui teknologi perumahan, meski belum menyebut jumlah investasi yang akan dilakukan,” ujarnya dalam seminar internasional bertajuk Sustainable Housing, Building, and Cities, Rabu (15/1).

Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung Indonesia melalui penyediaan data dan teknologi.

“Kami memperkenalkan data untuk mendukung pembangunan komunitas zero karbon dan kota cerdas (smart city) di Indonesia,” ujar Tetsuya.

Pola investasi teknologi ramah lingkungan menjadi solusi ideal untuk kawasan perkotaan, yang menghadapi keterbatasan lahan dan tingginya kebutuhan hunian. Teknologi ini, menurut Fahri, dapat menciptakan efisiensi dalam desain dan pembangunan rumah di area padat penduduk.

Selain komitmen Jepang, Qatar telah menandatangani perjanjian untuk membangun satu juta rumah, dengan rencana tambahan lima juta unit di masa mendatang.

Di sisi lain, pembangunan rumah di perdesaan akan difokuskan melalui alokasi anggaran APBN, mengingat mayoritas penduduk desa telah memiliki rumah, meski banyak yang tidak layak huni.

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan investor global untuk investasi teknologi perumahan ramah lingkungan, program tiga juta rumah tidak hanya menjadi solusi untuk kebutuhan hunian, tetapi juga langkah menuju pembangunan berkelanjutan berbasis teknologi.

Pemerintah optimistis, dengan dukungan teknologi dan data, Indonesia dapat mencapai target ini sekaligus memperkuat visinya sebagai pusat inovasi perumahan ramah lingkungan.

Demikian informasi seputar investasi teknologi perumahan ramah lingkungan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Gawat! Kebutuhan Investasi Indonesia 2025-2029 Capai Rp47.587 Triliun

Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan kebutuhan investasi Indonesia untuk periode 2025-2029 mencapai Rp47.587,3 triliun. Rata-rata kebutuhan investasi tersebut setara dengan Rp9.517,5 triliun per tahun.

Staf Ahli Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Siliwanti menjelaskan bahwa kebutuhan investasi Indonesia yang efisien dan transformatif akan menjadi kunci mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

“Sebesar 86,7 persen atau sekitar Rp41.277 triliun akan berasal dari sektor swasta dan masyarakat,” ujar Siliwanti dalam paparannya, Rabu (18/12/2024).

Adapun kontribusi dari investasi pemerintah diproyeksikan sebesar 6,9 persen atau Rp3.282,7 triliun, sementara peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyumbang 6,4 persen atau Rp3.027,7 triliun.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen selama lima tahun ke depan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sektor swasta diharapkan menjadi motor utama perekonomian nasional dengan dorongan pada Penanaman Modal Asing (PMA) dan kontribusi industri dalam Produk Domestik Bruto (PDB).

Target lain mencakup peningkatan ekspor barang hingga USD400 miliar dan pendapatan negara mencapai 18 persen dari PDB pada 2029. Pemerintah juga memprioritaskan penguatan rantai pasok global dengan target pangsa pasar sebesar 1,4 persen.

Selain itu, peningkatan produksi pangan hingga 20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) serta pertumbuhan sektor pariwisata dengan devisa sebesar USD39,44 miliar menjadi bagian dari strategi untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Pemerintah optimistis, melalui sinergi sektor swasta, BUMN, dan pemerintah, kebutuhan investasi Indonesia akan terpenuhi guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Demikian informasi seputar kebutuhan investasi Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Investasi Apple Siapkan Rp1,58 Triliun di Indonesia: Respon Kemenperin Tagih Kepastian TKDN

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan rencana investasi Apple senilai USD100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun. Nilai tersebut meningkat signifikan dari rencana awal sebesar USD10 juta. Proposal investasi tersebut diterima pada 19 November 2024 dan langsung menjadi fokus rapat pimpinan yang dijadwalkan Kamis, 21 November 2024.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengapresiasi komitmen Apple namun mengingatkan bahwa perusahaan asal AS tersebut masih memiliki kewajiban untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Ada gap sekitar Rp240 miliar yang harus direalisasikan agar Apple memenuhi TKDN sebesar 40%, sehingga produk seperti iPhone 16 dapat dijual di Indonesia,” ujar Febri.

Persyaratan TKDN dan Rencana Investasi Apple

Aturan TKDN diatur dalam Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 yang mencakup tiga skema, yaitu pembuatan produk di dalam negeri, pembuatan aplikasi, atau pengembangan inovasi. Selama ini, Apple memilih opsi ketiga dengan mendirikan Apple Academy di BSD Tangerang, Batam, dan Surabaya.

Namun, untuk memenuhi target TKDN, Apple perlu melakukan langkah lebih besar, termasuk mendirikan divisi penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia.

“Divisi R&D ini harus memiliki skala lebih besar dibanding Apple Academy,” tambah Febri. Selain itu, Apple juga diminta melibatkan perusahaan lokal dalam rantai pasok globalnya.

Meski Apple mencatat penjualan ponsel tertinggi di Asia Tenggara, yaitu 2,61 juta unit pada 2023 dengan pendapatan sekitar Rp30 triliun, nilai investasi Apple yang direncanakan dianggap belum sebanding dengan potensi pasar Indonesia.

Febri menekankan bahwa aturan TKDN berlaku sama untuk semua perusahaan, termasuk Alphabet dengan Google Pixel 9. “Hal ini penting untuk menciptakan keadilan dan iklim usaha yang kondusif di Indonesia,” ujarnya.

Dengan investasi ini, diharapkan Apple tidak hanya memperkuat ekosistem teknologi, tetapi juga meningkatkan nilai tambah bagi industri dalam negeri.

Demikian informasi seputar investasi Apple di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.