Tag Archives: TKDN

Topping Off RTC Terintegrasi: Patra Jasa dan Pertamina Berkomitmen pada Inovasi dan Keberlanjutan

PT Patra Jasa merayakan keberhasilan pengatapan atau topping off untuk RTC (Research & Technology Center) Terintegrasi sebagai upaya terdepan dalam mendukung target Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060. Momen ini sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-66 PT Pertamina (Persero), menandai komitmen berkelanjutan dalam inovasi energi dan keberlanjutan.

Topping off untuk RTC Terintegrasi bukan hanya bangunan pusat riset dan teknologi, tetapi juga menandakan langkah signifikan untuk mendukung kemandirian energi Indonesia. SVP Upstream & Portfolio Co. Business Development & Portfolio, Edy Karyanto menyatakan bahwa RTC ini menjadi landasan untuk inovasi-inovasi yang akan membawa Indonesia menuju transisi energi masa depan.

Dibangun di lahan milik Pertamina di Jalan Daan Mogot KM 16, Jakarta Barat, RTC Terintegrasi menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan smart-construction, seperti Augmented Reality. Gedung ini terdiri dari 51 laboratorium utama yang mampu menampung 200 pekerja, dengan rencana selesainya pada bulan Agustus 2024.

Laboratorium terbuka dan business center juga menjadi bagian dari fasilitas yang akan dihadirkan, semuanya didukung oleh teknologi terkini. Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan produksi migas, diversifikasi produk pengolahan, serta mendukung inovasi yang berkaitan dengan sustainability dan upaya net zero emission Pertamina.

Edy menegaskan bahwa pembangunan Topping off untuk RTC Terintegrasi adalah bentuk konkret dari keseriusan Pertamina dalam mendukung program pemerintah mengurangi efek pemanasan global. Setiap bangunan RTC Terintegrasi didesain dengan fasilitas unggulan, termasuk panel surya untuk energi, building automation system, dan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara maksimal.

Pertamina terus berkomitmen untuk berinovasi, mengembangkan energi baru dan terbarukan, serta mengimplementasikan solusi seperti Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) dan Nature-Based Solutions (NBS). Edy menyatakan target Pertamina untuk mengurangi karbon dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada tahun 2060.

Acara topping off RTC Terintegrasi dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Direktur Utama dan pejabat dari PT Patra Jasa, PT Pertamina (Persero), serta PT PP (Persero). Kolaborasi antara PT Patra Jasa dan PT PP dalam pembangunan RTC Terintegrasi menunjukkan komitmen bersama dalam menghadirkan teknologi terkini di bidang Architecture, Engineering, dan Construction (AEC), seperti teknologi BIM, untuk memastikan keberhasilan proyek pembangunan ini tanpa hambatan.

Demikian informasi seputar keberhasilan topping off untuk RTC sebagai upaya mencapai target nol emisi karbon pada 2060. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8detik.com.

Capaian Gemilang: TKDN Industri Hulu Migas Tembus 61,8 Persen, Lampaui Target Pemerintah

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil mencatat prestasi yang menggembirakan dalam hal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) atau komponen lokal dalam pengadaan barang dan jasa industri migas. Menurut Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menerangkan TKDN ini mencapai 61,8 persen, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 57 persen.

Prestasi ini disampaikan oleh Nanang dalam konferensi pers di kantor SKK Migas pada Rabu (15/11). “Ini perlu disyukuri, hingga Oktober kemarin, capaian TKDN Hulu Migas melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 57 persen. Saya optimistis angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 2023,” ujar Nanang.

Selain mencapai keberhasilan dalam TKDN, Nanang juga mengungkapkan bahwa industri migas memberikan kontribusi signifikan pada sektor-sektor lain di Indonesia. Industri migas berkontribusi sebesar 83,6 persen pada sektor komoditas utama dan penunjang migas. Adapun kontribusi pada industri tenaga kerja mencapai 6,75 persen, transportasi sebesar 6,71 persen, kesehatan 0,13 persen, dan asuransi 0,3 persen.

Nanang menekankan konsistensi SKK Migas dalam mencapai target-target strategis sesuai dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0. Salah satu target tersebut adalah produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari dan gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari.

Menjelang akhir tahun, SKK Migas memiliki target ambisius untuk mencapai lifting minyak di atas 600 ribu barel per hari (bopd). Nanang menyatakan harapannya agar lifting minyak pada akhir tahun mendekati target tahun depan yang ditetapkan sebesar 635 ribu bopd. “Kita akan sangat berusaha keras untuk bisa mendekatkan produksi di akhir tahun ini yang akan menjadi entry point di tahun depan sedekat mungkin dengan target. Harapan kita di akhir tahun di atas 600 (ribu bopd),” paparnya.

Dengan pencapaian ini, SKK Migas menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri migas di Indonesia dan mengambil peran penting dalam mendukung ekonomi nasional.

Demikian informasi seputar SKK Migas yang mendukung pertumbuhan industri migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8detik.com.