Kata Bahlil soal Mafia di Sektor Migas: “Saya Akan Basmi”

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Bahlil Lahadalia kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia di sektor migas (minyak dan gas). Dalam acara safari Ramadan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Bantul, Yogyakarta, pada Senin (10/3), Bahlil menyatakan bahwa praktik mafia yang merugikan negara dan rakyat sudah saatnya dihentikan.

Menurut Bahlil, sektor migas, yang meliputi LPG, BBM, dan minyak mentah, terus diterpa isu buruk seperti korupsi dan penggelembungan harga.

“Begitu Allah kasih saya amanah untuk jadi menteri, maka saya akan basmi mafia yang bermain di sektor migas,” ujar Bahlil dengan tegas soal mafia di sektor migas.

Kasus-kasus mafia migas yang mencuat belakangan ini, mulai dari penyelewengan distribusi LPG 3 kg hingga pengoplosan bahan bakar Pertamax oleh PT Pertamina, semakin memperburuk citra sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Bahlil juga mengungkapkan besaran subsidi pemerintah untuk sektor migas, yang mencapai sekitar Rp240 triliun per tahun. Angka tersebut terbagi untuk subsidi LPG dan BBM jenis RON 90 serta solar.

“Bagi saya, subsidi ini harus tepat sasaran, jangan sampai jatuh ke tangan yang salah,” tegasnya. Ia juga menyebutkan bahwa sejak 2007, harga LPG 3 kg tidak pernah dinaikkan meskipun pemerintah harus menanggung subsidi yang sangat besar.

Namun, praktik penggelembungan harga yang terjadi di lapangan menjadi salah satu tantangan besar dalam memastikan subsidi tersebut sampai kepada rakyat yang berhak.

Bahlil yang berasal dari latar belakang sederhana menegaskan bahwa ia merasakan sendiri perjuangan dalam mengelola subsidi.

“Saya pernah mengangkat beras raskin di Papua, saya tahu betul arti subsidi untuk rakyat yang membutuhkan,” katanya.

Komitmen Bahlil untuk menuntaskan mafia di sektor migas menjadi sorotan utama dalam upaya reformasi tata kelola energi nasional, demi kesejahteraan masyarakat dan transparansi yang lebih baik.

Demikian informasi seputar mafia di sektor migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

You May Also Like