Kenaikan Harga Beras di Indonesia: Dampak Perubahan Iklim dan Geopolitik Global

Tingkat inflasi dan kenaikan harga beras telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kenaikan harga beras yang signifikan, mencapai Rp14.000 per kilogram, merupakan dampak dari berbagai faktor termasuk perubahan iklim dan masalah geopolitik di tingkat global. Hal ini diungkapkan Sri Mulyani saat konferensi pers APBNKITA Edisi Oktober 2023 di Jakarta.

Sri Mulyani juga menyoroti bahwa kenaikan inflasi pangan telah mencapai 3,6% dari Juni hingga September 2023, yang sebelumnya mendekati nol atau deflasi. Dalam konteks ini, dia menekankan bahwa kelompok masyarakat terpinggirkan dan ekonomi lemah adalah yang paling terdampak oleh kenaikan harga pangan, terutama beras.

Untuk mengatasi kebutuhan beras dalam negeri dan menjaga stabilitas harga, pemerintah telah memutuskan untuk menggunakan skema impor sebagai salah satu langkah penyeimbang. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi kenaikan harga beras yang terus berlangsung.

Situasi ini menunjukkan perlunya upaya kolaboratif antara pemerintah, produsen, dan masyarakat untuk mengelola dan menjaga ketersediaan bahan pangan penting seperti beras. Dengan mempertahankan keseimbangan antara produksi dalam negeri dan impor, diharapkan harga beras dapat tetap terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Demikian informasi seputar pergerakan kenaikan harga beras. Untuk berita ekonomi, investasi dan bisnis terkini lainnya hanya di 8detik.com.

You May Also Like