Permasalahan klasik yang dialami Pulau Bali salah satunya adalah ketimpangan ekonomi antara Bali Utara dan Bali Selatan. Pelabuhan Celukan Bawang Bali menjadi salah satu cara mengatasi ketimpangan ekonomi Bali Utara dan Bali Selatan melalui pengembangan ekonomi berbasis pariwisata kapal pesiar.
Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang Bali menjadi salah satu pelabuhan internasional dan menjadi bersandarnya kapal pesiar dinilai akan menjadi efek positif dan menggairahkan ekonomi di Bali Utara khususnya Buleleng.
Kawasan Celukan Bawang, Buleleng merupakan kawasan potensial di Bali Utara namun belum tergarap secara maksmimal sampai sekarang. Wilayah Celukan Bawang sebelumnya memag sudah ditetapkan sebagai salah satu kawasan industri.
Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 9 Tahun 2013 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2033, wilayah Kecamatan Gerokgak ditetapkan sebagai kawasan industri seluas 1.762 ha. Kawasan industri ini mencakup 5 desa, yakni Desa Patas, Desa Pengulon, Desa Tinga-Tinga, Desa Celukan Bawang, dan Desa Tukad Sumaga.
Ketimpangan ekonomi sangat dirasakan antara Bali Utara dan Bali Selatan, melihat acuan dari data BPD Provinsi Bali mencatat penduduk miskin di Bali Sebesar 4,25% dari jumlah total populasi provinsi ini. Artinya terdapat 180,130 masyarakat miskin di provinsi Bali dengan sebaran 96,890 masyarakat miskin di wilayah kota dan 83,230 di wilayah desa dan sebagian besar tersebar di Bali Utara.
Pelabuhan Celukan Bawang akan menjadi pelabuhan kapal pesiar di Bali selain Pelabuhan Tanjung Benoa. Jika hal ini berjalan lancar dan sesuai dengan rencana bukan tidak mungkin Bali Utara akan menyaingi Bali Selatan dari segi percepatan ekonomi dan industry pariwisata.
Masyarakat di Celukan Bawang Buleleng Bali Utara bisa memanfaatkan kunjungan wisatawan asing yang berkunjung dan masuk melalui Pelabuhan Celukan Bawang sebagai lahan ekonomi mendapatkan pendapatan. Beberapa kegiatan ekonomi bisa berjalan seperti membuka rumah makan, toko oleh-oleh bahkan hingga pemandu wisata atau transportasi pendukung.
Inilah yang dinantikan masyarakat Bali Utara khususnya Celukan Bawang Buleleng Bali Utaraa agar pembenahan Pelabuhan Celukan Bawang segera beroperasi dengan lancar dan kapal pesiar semakin banyak bersandar di Pelabuhan tersebut.