Dunia perfilman Indonesia patut bangga dengan film Bali Beats Of Paradise yang mendapatkan apresiasi luar biasa oleh para insan dan penikmat film Internasional.
Bali Beats Of Paradise sukses membius para penikmat film dan insan perfilman di Asia. Beberapa waktu yang lalu Film ini mendapatkan sambutan yang begitu besar ketika masuk dalam salah satu program film Pride Of southeast Asia di Manila Filipina.
Bahkan dalam program tersebut penonton sampai tidak mendapatkan tempat duduk saat akan menonton Film Bali Beats Of Paradise.
Setelah sukses di Asia Film Bali Beats Of Paradise juga merambah insan dan penikmat film di Eropa. Film layar lebar Bali: Beats of Paradise diputar perdana di Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Samuel Goldwyn Theater, Beverly Hills, Amerika Serikat pada tanggal 16 November 2018.
Sama seperti di Manila, Antusias insan dan penikmat film di Amerika juga sangat besar, banyak yang mengagumi perpaduan film budaya yang memang mengkisahkan budaya Indonesia.
Film Bali Beats Of Paradise disutradarai oleh sutradara Indonesia Livi Zheng yang memang mengambil tema gamelan Bali dan kisah dalam fil tersebut diambil dari kisah nyata.
Film mengisahkan perjalanan hidup Nyoman Wenten, seniman gamelan yang tinggal di Los Angeles, AS. Wenten dikenal sebagai pengajar etnomusikologi di UCLA dan Herb Alpert School of Music, serta CalArts School of Music.
Sinema juga mengupas persinggungan Wenten dengan gamelan sejak kecil di Bali yang membawanya melanglang buana. Termasuk, kolaborasi Wenten dengan musisi pemenang Grammy-Award Judith Hill kala menggabungkan gamelan dan tari Bali dengan musik funk dalam “Queen of the Hill”.
Film ini melibatkan beberapa musisi terkenal. Ada Judith Hill, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu asal California, dan I Wayan Balawan, gitaris jazz Indonesia asal Bali yang terkenal dengan Touch Tapping Style.