PLTA Kayan Dibangun oleh Pekerja Bulungan

Dibangunnya PLTA Kayan di Kaltara, secara otomatis akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi para pekerja Bulungan dan sekitarnya.

Peluang tenaga kerja di Bulungan dipastikan akan terbuka lebar. Dengan dibangunnya PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, para pekerja sekitar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan PLTA tersebut. Tidak hanya pekerja Bulungan, pekerja yang berasal dari luar Bulungan juga dapat ikut membangun PLTA Kayan.

PLTA Kayan Butuh Ribuan Pekerja

Jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk membangun PLTA Kayan diperkirakan mencapai ribuan. Atas kebutuhan jumlah pekerja tersebut, Pemkab Bulungan berharap agar para pekerja Bulungan dapat terlibat.

Gubernur Bulungan, Sudjati, berharap masyarakat yang ingin bekerja di PLTA Kayan dapat dibekali keterampilan terlebih dahulu. Keterampilan yang dimiliki calon pekerja akan meningkatkan kualitas SDM. Jika kualitas SDM Bulungan baik, maka masyarakat Bulungan tidak hanya ditempatkan sebagai buruh saja, namun bisa di berbagai lini profesi.

 Masyarakat Bulungan diharapkan tidak hanya jadi buruh saja (dekoruma.com)

“Memang untuk tenaga kerja itu 80 dan 20. Jadi 80 persen dari sini, 20 (persen) itu dari sana, mungkin dari China juga itu. Ada ribuan itu, ya tenaga kerja dari sini bisa dari mana saja,” kata Sudjati.

Kepala Bappeda dan Litbang Bulungan M. Isnaini ikut berkomentar mengenai calon tenaga kerja PLTA Kayan. Ia menilai, perusahaan pengembang PLTA Kayan harus ikut mendidik calon pekerja. Sebab menurutnya, kondisi Bulungan saat ini belum siap. Untuk mempersiapkan hal tersebut tidak hanya butuh keterlibatan pemerintah, namun juga perusahaan.

“Karena kita mau, semua tenaga di sana itu hampir semua lini kita bisa masuk. Nah, bagaimana caranya, pihak perusahaan sejak dini mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk dikembangkan, dididik. Supaya semua lini pekerjaan yang dikerjkaan perusahaan itu bisa masuk,” ujar M. Isnaini.

Beberapa fasilitas, oleh M. Isnaini, diharapkan mampu disediakan oleh perusahaan. Ia ingin para pekerja Bulungan ikut terlibat secara langsung dalam pembangunan PLTA Kayan.

“Ya, memfasilitasi, termasuk membiayai, untuk mendidik masyarakat kita sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan tenaga keja seperti apa yang diperlukan. Kita memang belum mumpuni saat ini, makanya perlu dipersiapkan, karena kalau tidak begitu, kapan kita bisa menjadi pelaku juga, kan jangan kita kembali hanya jadi penonton,” kata M. Isnaini.

Dilansir dari korankaltara.com, Direktur PT KHE, Andrew Suryali membenarkan jumlah kebutuhan pekerja PLTA Kayan. Ia mengatakan, kebutuhan pembangunan PLTA Kayan nantinya ada sekitar 2.000 tenaga kerja. Jumlah tersebut dinilai masih akan berkembang. Jika kondisi mengharuskan menambah pekerja, maka penambahan akan dilakukan, dimungkinkan hingga 3.000 tenaga kerja.