Investasi Peternakan di Aceh: Dukungan Pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Banjir

Pemerintah Indonesia mendukung investasi peternakan di Aceh sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi pascabencana banjir. Fokus utama investasi ini adalah pada sektor pakan ayam dan produksi susu, yang diharapkan dapat memperkuat ketersediaan protein hewani serta membuka lapangan kerja baru di wilayah tersebut.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa dukungan penuh diberikan untuk mempercepat pemulihan dan pembangunan ekonomi di Aceh.

Investasi Peternakan di Aceh: Membuka Peluang Ekonomi Baru

Dalam pertemuan dengan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf pada Senin (22/12/25), Amran mengungkapkan bahwa investasi ini akan mencakup seluruh rantai produksi peternakan, dari hulu hingga hilir. Pemerintah berencana untuk membangun pabrik susu serta sistem produksi yang terintegrasi, yang mencakup pakan, pembibitan, dan pengolahan.

Tujuan dari langkah itu adalah untuk menjadikan Aceh sebagai wilayah yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tanpa bergantung pada pasokan luar daerah.

Investasi peternakan di Aceh tidak hanya akan menggerakkan sektor riil, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani dan peternak lokal, yang akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Dengan adanya dukungan kebijakan, fasilitasi perizinan, dan penguatan ekosistem usaha, diharapkan investor swasta dapat beroperasi secara optimal dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.

Selain Aceh, konsep investasi peternakan serupa juga direncanakan untuk diperluas ke kawasan timur Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan pangan dan protein di seluruh Indonesia, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Meskipun investasi ini bersumber dari sektor swasta, pemerintah tetap berperan penting dalam memberikan dukungan kebijakan dan fasilitasi agar sektor peternakan dapat berkembang dengan baik. Amran optimistis bahwa dengan dukungan pemerintah dan kerjasama pusat-daerah, Aceh dapat tumbuh menjadi daerah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan protein.

Investasi peternakan di Aceh merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-banjir.

Dengan fokus pada produksi pakan ayam dan susu, diharapkan sektor peternakan dapat menjadi pendorong utama dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat Aceh. Selain itu, ekspansi investasi ke kawasan timur Indonesia akan memperluas dampak positif bagi seluruh sektor pangan nasional.

Demikian informasi seputar investasi peternakan di Aceh. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Kerja Sama Migas Indonesia dan Iraq: Pertamina Ambil Peran di Lapangan Minyak

Indonesia dan Irak tengah membahas langkah strategis untuk memperkuat kerja sama migas yang melibatkan PT Pertamina International EP (PIEP). Pembahasan kerja sama migas Indonesia dan Irak dilakukan melalui pertemuan antara Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Yuliot Tanjung, dengan Wakil Menteri Urusan Hulu Kementerian Minyak Irak, Basim Mohammed Kudhair, di Jakarta pada Rabu (17/12/25).

Kerja sama migas Indonesia dan Irak merupakan bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan Irak.

“Kami ingin mempromosikan kerjasama yang berkelanjutan, tidak hanya untuk memperkuat ketahanan energi tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kedua negara melalui peningkatan kapasitas dan alih pengetahuan,” ujar Tanjung dalam pernyataannya.

Kerja Sama Migas Indonesia dan Irak: Peluang Investasi Baru di Sektor Energi

Sebagai bagian dari kerjasama ini, Pertamina International EP (PIEP) akan berperan sebagai pelaksana operasional dalam sektor hulu minyak dan gas, khususnya dalam pengembangan lapangan minyak dan gas di Irak. Hal ini juga sejalan dengan upaya Indonesia untuk mencapai cita-cita swasembada energi nasional.

Kerja sama Indonesia-Irak di sektor minyak dan gas kini sedang dipersiapkan melalui Nota Kesepahaman (MoU) antar pemerintah. MoU tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari perdagangan dan investasi minyak dan gas, alih teknologi, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Selain itu, kerjasama ini juga akan membuka peluang bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia untuk terlibat dalam proyek-proyek minyak dan gas di Irak.

Sebagai bagian dari penguatan kerja sama, pembahasan juga mencakup bidang pelatihan, studi manajemen data seismik, dan pengeboran. Kedua negara berharap bahwa MoU akan membuka peluang bagi kerjasama yang lebih besar di sektor energi dalam jangka panjang.

Kerja sama migas Indonesia dan Irak menawarkan peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan melibatkan Pertamina dalam pengembangan lapangan minyak dan gas, kedua negara berharap dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan.

MoU yang sedang dibahas akan membuka jalan bagi peningkatan kapasitas, teknologi, dan partisipasi BUMN Indonesia dalam proyek-proyek migas Irak, menjadikannya kemitraan yang berkelanjutan.

Demikian informasi seputar kerja sama migas Indonesia dan Irak. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Investasi Microsoft di Sektor AI: Fokus Besar ke Pasar India dengan Dana $23 Miliar?

Microsoft terus memperkuat posisinya di dunia kecerdasan buatan (AI) dengan mengumumkan investasi besar senilai $23 miliar. Sebagian besar dana investasi Microsoft di sektor AI itu, yaitu $17,5 miliar, akan difokuskan ke India, menjadikannya investasi terbesar Microsoft di Asia.

Investasi itu bertujuan untuk membangun infrastruktur AI berskala besar di negara yang dikenal sebagai salah satu pasar digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia. CEO Microsoft, Satya Nadella mengungkapkan bahwa investasi ini akan mencakup pembangunan pusat data baru yang dijadwalkan beroperasi pada pertengahan 2026.

Dengan tambahan dana ini, Microsoft diperkirakan akan memiliki jejak cloud terbesar di India, mendukung layanan Azure, dan memberikan kapasitas komputasi AI yang lebih besar bagi pengembang, startup, dan lembaga pemerintah di negara tersebut.

Investasi Microsoft di Sektor AI untuk India dan Kanada

Namun, India bukan satu-satunya negara yang menjadi target ekspansi Microsoft. Pada hari yang sama, perusahaan ini juga mengumumkan investasi lebih dari C$7,5 miliar (sekitar $5,42 miliar) di Kanada. Total investasi di Kanada diperkirakan mencapai C$19 miliar dalam periode 2023 hingga 2027.

Microsoft akan memperluas layanan Azure Local Cloud di Kanada dan berkolaborasi dengan startup AI Kanada, Cohere, untuk menghadirkan model AI canggih ke platform Azure.

Selain itu, Microsoft juga meluncurkan Threat Intelligence Hub di Kanada, yang berfokus pada riset keamanan siber dan pengembangan AI. Investasi besar ini menunjukkan komitmen Microsoft untuk terus memperkuat kapasitas cloud dan AI secara global, bersaing dengan Amazon dan Google di pasar yang berkembang pesat.

Investasi Microsoft di sektor AI, terutama di India dan Kanada, menunjukkan ambisi perusahaan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan secara global.

Dengan tambahan dana ini, Microsoft berusaha memperluas kapasitas AI dan cloud di kawasan Asia dan Eropa, sambil tetap memimpin dalam industri teknologi global. Fokus besar ke India menegaskan potensi besar pasar digital Asia, yang terus berkembang dengan pesat.

Demikian informasi seputar investasi Microsoft di sektor AI. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

PNBP Minerba Capai Rp120 Triliun Awal Desember 2025, Batu Bara Dominasi?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba) telah mencapai Rp120 triliun pada awal Desember 2025.

Angka itu setara dengan 96% dari target APBN 2025 yang sebesar Rp124,5 triliun. Pencapaian ini mencerminkan kontribusi besar sektor pertambangan terhadap penerimaan negara, dengan batu bara sebagai penyumbang utama.

Sumbangsih Batu Bara dalam PNBP Minerba

Menurut Direktur Penerimaan Mineral dan Batu Bara ESDM, Totoh Abdul Fatah, batu bara menyumbang porsi terbesar dalam setoran PNBP sektor minerba. Pada November 2025, PNBP dari batu bara tercatat mencapai Rp81,3 triliun atau sekitar 69,41% dari total setoran PNBP.

Diikuti dengan nikel yang menyumbang Rp16,65 triliun (14,2%), emas Rp8,22 triliun (7,01%), dan tembaga yang mencatatkan Rp7,61 triliun (6,50%).

“Batu bara memang menjadi penyumbang utama PNBP sektor minerba, dan diikuti dengan komoditas nikel dan emas. Kontribusi ini sangat mendukung tercapainya target PNBP yang ditetapkan tahun ini,” ujar Totoh di Jakarta pada Rabu (3/12/25).

Pencapaian PNBP sektor minerba yang telah mencapai Rp120 triliun ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap kemampuan sektor pertambangan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Pemerintah menargetkan total PNBP sektor tambang, termasuk migas, mencapai Rp254,83 triliun pada APBN 2025.

Dengan kontribusi besar dari sektor minerba, yang didominasi oleh batu bara, pencapaian target tersebut semakin dekat.

Pada awal November 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa PNBP telah mencapai 85% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025. Dengan waktu yang tersisa di akhir tahun, pencapaian PNBP diperkirakan akan melampaui target yang ditetapkan.

PNBP minerba yang telah mencapai Rp120 triliun pada Desember 2025, menunjukkan kontribusi signifikan dari sektor pertambangan terhadap penerimaan negara. Batu bara menjadi penyumbang terbesar, diikuti oleh nikel dan emas. Dengan pencapaian ini, pemerintah optimistis target PNBP tahun 2025 akan tercapai, mendukung kestabilan keuangan negara melalui sektor energi dan mineral.

Demikian informasi seputar PNBP minerba. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.