Indonesia Perjuangkan Investasi Energi Terbarukan di Ajang COP29, Siap Kejar Target?

Indonesia menunjukkan komitmen kuatnya dalam menggalang investasi energi terbarukan di Konferensi Perubahan Iklim COP29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh ratusan perwakilan dari pemerintah, sektor swasta, dan lembaga non-pemerintah, delegasi Indonesia dipimpin oleh Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto, dengan misi memperjuangkan kesepakatan-kesepakatan global demi dunia yang lebih hijau.

Wakil Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa delegasi Indonesia akan berupaya keras mempromosikan kepentingan nasional sambil mendorong terciptanya kesepakatan global dalam penanganan perubahan iklim.

“Delegasi Indonesia akan bekerja serius memperjuangkan kesepakatan-kesepakatan global untuk mewujudkan dunia yang lebih hijau dalam konteks kepentingan nasional Indonesia,” ujar Raja Juli melalui laman resmi Kementerian Kehutanan.

Dalam ajang ini, penekanan pada pendanaan menjadi sangat krusial, apalagi dalam hal investasi energi terbarukan. Tahun ini, COP29 juga disebut sebagai “Finance COP” karena adanya fokus pada perolehan pendanaan internasional untuk proyek iklim. Bagi Indonesia, ini adalah peluang besar untuk menggalang investasi dari berbagai negara, terutama dalam proyek energi terbarukan.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiyani, menyatakan bahwa Indonesia berupaya menarik investasi asing di sektor energi hijau. “Pak Menteri ESDM sudah menandatangani MoU dengan China untuk pengembangan sektor hilirisasi dan energi hijau (EBT), sejalan dengan visi hijau yang kami perjuangkan di COP29 ini,” jelas Eniya.

Selain pemerintah, beberapa perusahaan Indonesia turut memamerkan komitmennya terhadap energi terbarukan. Salah satunya adalah Pupuk Indonesia, yang bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan pabrik amoniak hijau pertama di dunia di Aceh.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan bahwa proyek hybrid green ammonia tersebut menunjukkan keseriusan perusahaan dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).

Di COP29, pembahasan utama berpusat pada pendanaan iklim. Negara berkembang, seperti Indonesia, berharap memperoleh akses lebih luas pada dana iklim dari negara-negara maju untuk mendukung proyek energi terbarukan dan menjaga target kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celsius.

Melalui kolaborasi global di COP29, Indonesia berupaya menciptakan peluang investasi energi terbarukan demi masa depan yang lebih hijau.

Demikian informasi seputar investasi energi terbarukan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.