Tag Archives: Badan Usaha Milik Negara

Transformasi Bisnis Logistik Pasca Merger: Pelabuhan Indonesia Menjadi Model Lean Business

Pada bulan Oktober 2021, empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan, yaitu PT Pelindo I-IV, resmi digabung menjadi satu. Namun, bagaimana perkembangan perusahaan setelah terjadi merger tersebut? PT Pelabuhan Indonesia (Persero), sebagai perusahaan hasil penggabungan, menghadapi tantangan transformasi dan standarisasi pelabuhan pasca merger. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan desain manajemen perubahan yang terstruktur dan melibatkan seluruh karyawan dalam organisasi.

Salah satu langkah yang diambil adalah oleh Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT). Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto, menjelaskan bahwa setelah merger, perusahaan harus melayani seluruh rantai logistik di Indonesia.

“Pasca merger perusahaan, Pelindo saat ini melayani end-to-end business dalam rantai logistik dan mengubah bisnis logistik di Indonesia menjadi lean business model yang meliputi: pengendalian strategis yang lebih baik, standarisasi operasi end-to-end, alokasi dana yang optimal, standarisasi program pengembangan SDM, dan integrasi sistem teknologi informasi,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Minggu, 18 Juni.

Edi mengakui bahwa merger telah mengubah bisnis logistik di Indonesia menjadi lean business model. Tim Change Management memiliki peran penting dalam memastikan kesuksesan perubahan di dalam organisasi.

“Manajemen perubahan sangat diperlukan oleh perusahaan ketika melakukan program transformasi. Perbedaan dalam proses dan hasil organisasi dapat dipengaruhi oleh adanya manajemen perubahan atau ketidakhadirannya. Dengan menerapkan manajemen perubahan, produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan, terjadi pengurangan turnover, bisnis dapat berjalan secara berkesinambungan, adopsi inovasi dapat dilakukan dengan cepat, dan transisi akan berjalan dengan lancar,” jelas Edi.

“Sementara itu, dalam korporasi yang tidak melibatkan program manajemen perubahan, dapat menyebabkan ketidakjelasan arah, rendahnya moral dan energi, keterlambatan dalam transisi dan implementasi, rendahnya transfer pengetahuan, dan pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kinerja dan produktivitas,” tambahnya. Edi juga memberikan tips bagi agen perubahan (change agent) tentang cara menghadapi tantangan dan memberikan solusi terbaik. Ia juga mendorong partisipasi aktif dan kolaborasi antara anggota tim. Diskusi interaktif dengan para karyawan tentang manajemen perubahan budaya dalam mengelola perubahan organisasi dan peran Tim Change Management sebagai penggerak perubahan yang sukses sangat diperlukan.

Budi Waseso Berhasil Buktikan Bulog Tidak Rugi? Utang Turun dari Rp32 Triliun ke Rp7 Triliun

Budi Waseso alias Buwas selaku Direktur Utama Perum Bulog membawa kabar baik untuk masyarakat. Ia mengumumkan bahwa utang BUMN itu turun drastis dari Rp32 triliun menjadi Rp7 triliun sejak 2018, saat ia memimpin perusahaan. Ini berarti utang Bulog turun sebesar Rp25 triliun selama masa pemerintahannya.

Buwas menceritakan bahwa saat pertama kali memimpin, Bulog mengalami utang Rp32 triliun dan kerugian sebesar Rp1,7 triliun. Namun, setelah tiga tahun memimpin, Budi Waseso bisa membuktikan bahwa Bulog sudah tidak rugi lagi dan bahkan membukukan keuntungan sebesar Rp267 miliar pada 2021. Ia juga yakin Bulog akan meraup keuntungan lebih banyak lagi pada 2022, meskipun data masih dalam proses audit dan diperkirakan akan selesai pada Februari mendatang.

“Insyaallah ke depan Bulog selalu untung,” ujar Buwas optimis. Ia juga mengatakan bahwa masa jabatannya sebagai Direktur Utama Bulog akan berakhir dalam dua bulan ke depan. Namun, Buwas tidak terlalu memikirkan masa depannya setelah meninggalkan jabatan tersebut, ia hanya ingin menikmati waktu untuk santai.

Kabar ini pasti sangat menggembirakan bagi masyarakat yang memperhatikan kondisi BUMN tersebut. Selama masa pemerintahan Budi Waseso, Bulog berhasil mengatasi masalah utang dan kerugian yang dialami sebelumnya, dan bahkan mampu membukukan keuntungan. Ini menunjukkan bahwa Buwas adalah pemimpin yang kompeten dan memiliki visi jelas untuk mengembangkan perusahaan. Dengan kondisi yang stabil dan membaik, diharapkan Bulog akan semakin berkembang dan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian negara. Menurut kalian bagaimana soal kinerja dari Budi Waseso selama memimpin dan menjabat sebagai Direktur Utama Perum Bulog?