Tag Archives: Smart City

Mengenal Lebih Dekat: Empat Paket Investasi Utama dalam Konsep Smart City IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar lokakarya bertajuk “Market Briefing Smart City I” pada Senin, 4 Maret 2024, di Jakarta. Acara tersebut menjadi panggung bagi OIKN untuk mengenalkan empat paket investasi smart city kepada sejumlah negara yang hadir.

Menurut Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi memaparkan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan paket investasi smart city pertama kepada calon pemrakarsa investasi. Dalam keterangan resmi, Ali menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menyajikan rincian teknis dan skema pendanaan investasi yang akan mendukung transformasi Ibu Kota Nusantara menuju kota cerdas.

“Kami memahami kompleksitas dalam membangun smart city membutuhkan kekuatan kolaboratif yang besar. Kami ingin membuka potensi kolaborasi dalam mewujudkan smart city pada kesempatan kali ini,” ujar Ali.

Paket investasi yang menjadi fokus utama dalam lokakarya ini meliputi pengadaan Integrated Command Control Centre (Pusat Kontrol Komando Terpadu), Data Center (Pusat Data), Electric Vehicle Charging Station (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), serta Smart Poles (Tiang Pintar).

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa investasi smart city bukan hanya tentang teknologi semata di IKN Nusantara, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dan menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.

Sebanyak 36 perusahaan, baik lokal maupun internasional, turut serta dalam acara ini, menunjukkan minat yang besar terhadap potensi investasi smart city di Ibu Kota Nusantara. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Finlandia, Republik Rakyat Tiongkok, Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Polandia, Swiss, dan Taiwan.

Untuk memfasilitasi para calon pemrakarsa investasi, Otorita Ibu Kota Nusantara menawarkan berbagai skema investasi mulai dari Public Private Partnership Unsolicited, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), hingga Business to Business.

“Melalui Market Briefing Smart City I, kami mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota cerdas yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” kata Agung.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para calon pemrakarsa investasi dapat melihat potensi besar yang ditawarkan oleh OIKN melalui empat paket investasi smart city tersebut. Kolaborasi antara pemerintah, badan usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam meraih visi Ibu Kota Nusantara sebagai kota cerdas yang unggul dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar paket investasi smart city di IKN Nusantara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Ketua OJK Mahendra Siregar Siap Pindah ke Ibu Kota Baru Kalimantan Timur

Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menjadi salah satu yang pertama pindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Pernyataan ini disampaikan secara langsung di hadapan Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono. Saat berbicara tentang IKN yang akan menjadi kota pertama di Indonesia dengan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG), Mahendra menyatakan bahwa IKN akan menjadi salah satu kota terbaik dengan keseimbangan sosial, lingkungan, hingga menjadi kota pintar (smart city).

“Pembangunan IKN sangat tepat mengingat kita tidak ingin sekadar menghindari masalah kualitas udara di Jakarta. Meskipun sulit bagi orang untuk betah di Jakarta, IKN akan memberikan Solusi Indonesia tentang bagaimana membangun kota berdasarkan konsep ESG,” ujarnya dalam acara Peluncuran Asosiasi ESG Indonesia di Grha BNI, Jakarta Pusat pada Senin (28/8/2023).

Seiring dengan visi IKN yang menjadi kota hijau dengan keseimbangan antara aspek sosial dan lingkungan, Mahendra dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menjadi salah satu yang pertama pindah ke IKN pada tahap awal. “Dalam hal ini, saya siap untuk pindah pada tahap awal. Tentu, saya tidak dapat memberikan jawaban yang sama ketika ditanya kepada istri saya. Jika ditanya tentang rencana di sana, saya mungkin butuh beberapa jam untuk menjawab. Namun, jika ditanya apakah saya siap, jawaban saya selalu ya,” katanya sambil disambut tawa dan tepuk tangan dari para tamu yang hadir.

Mahendra menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang OJK tahun 2011, Pasal 3 menyatakan bahwa OJK harus berkedudukan di ibu kota. Oleh karena itu, sesuai dengan aturan tersebut, OJK harus pindah ke IKN pada tahap awal. Namun, Mahendra juga dengan penuh humor menyebutkan bahwa jika OJK tidak pindah ke IKN, Otoritas IKN kemungkinan akan menggugat OJK karena dianggap melanggar Undang-Undang.

“Jadi, jika ibu kota negara tidak memiliki OJK, itu berarti ada pelanggaran hukum. Mungkin akan ada gugatan, dan siapa yang akan menggugat? Jika tidak ada yang lain, maka saya akan melakukannya,” ujarnya sambil tertawa, disambut dengan tawa dari para tamu serta Bambang selaku Kepala Otorita IKN. Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Mahendra juga mengajukan permintaan kepada Otorita untuk menyediakan tempat bagi kantor OJK di IKN. Permintaan tersebut diutarakan dengan nada humor oleh Mahendra. “Permintaan ini merupakan cara agar IKN juga menyediakan tempat bagi OJK. Tidak perlu sangat besar, mungkin hanya sebagai pusat keuangan, pusat keuangan untuk kegiatan ekonomi kita yang lebih baik lagi,” jelasnya.