Tag Archives: Zulkifli Hasan

Susah Payah Mendag Zulhas Lobi India untuk Impor Beras 1 Juta Ton ke Indonesia

Indonesia tengah berusaha keras agar mendapatkan impor beras dari India. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyoroti pentingnya kerjasama antar negara dalam menghadapi krisis pangan yang sedang melanda Indonesia. Dalam upayanya untuk mengatasi keterbatasan pasokan beras di dalam negeri, Mendag Zulkifli Hasan baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri India, Piyush Goyal, di Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli Hasan menyuarakan keinginan Indonesia untuk membuka keran impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Menindaklanjuti pertemuan ini, Zulkifli Hasan telah mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mengirim surat resmi ke India guna memperjuangkan impor beras tersebut. Ia berharap agar permintaan sebanyak 1 juta ton beras dapat dipenuhi demi menjaga ketersediaan beras di Indonesia.

“Sudah India kita dapat sekarang, saya sudah ketemu, mudah-mudahan, lagi tulis surat, saya ketemu Pak Piyush kemarin di Jepang,” ujar Zulkifli Hasan di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Selasa (31/10/2023).

Mengenai jumlah impor yang diharapkan, Zulkifli Hasan menegaskan, “Akan dikasih saya minta 1 juta (ton), tapi berapapun nanti yang bisa diberikan kita terima kasih.”

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah mengungkapkan kesulitan yang dihadapi Indonesia dalam mencari negara mitra untuk impor beras. Terkait hal ini, faktor pembatasan ekspor pangan oleh sejumlah negara, termasuk India yang baru-baru ini menghentikan ekspor beras, turut menjadi salah satu hambatan utama.

“Kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga barangnya sulit didapatkan. Tidak seperti yang lalu-lalu, kalau dulu banyak yang nyodorin barangnya, ‘pak ini dibeli pak, pak ini dibeli pak’. Sekarang mencarinya sangat sulit,” ungkap Jokowi dalam pidatonya pada peringatan Dies Natalis IPB ke-60, pada Jumat (15/9).

Sebelumnya, Indonesia telah memiliki perjanjian untuk mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Namun, rencana impor ini terpaksa dibatalkan menyusul keputusan India pada 20 Juli 2023 untuk menghentikan ekspor beras guna menjaga pasokan dalam negeri mereka.

Kerjasama antar negara menjadi kunci penting dalam mengatasi krisis pangan, dan upaya yang dilakukan oleh Mendag Zulkifli Hasan ini diharapkan dapat memperkuat cadangan beras nasional dan mengurangi tekanan pasokan di Indonesia. Diharapkan, langkah-langkah diplomatik ini akan membawa angin segar bagi ketahanan pangan di tanah air.

Demikian informasi seputar krisis pangan di Indonesia hinggap perlu impor beras. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi dan terkini lainnya hanya di 8detik.com.

Hong Kong Tertarik Bergabung dengan RCEP: Mendag Zulhas Sebut Potensi Baru dalam Kerjasama Perdagangan

Pertemuan antara Menteri Ekonomi ASEAN dan delegasi dari Hong Kong, China dalam rangkaian ASEAN Economic Ministers (AEM) ke-55 menghasilkan pengungkapan menarik. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan bahwa Hong Kong tertarik untuk bergabung dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan negara-negara ASEAN serta mitra kerjasama.

RCEP melibatkan sepuluh negara anggota ASEAN: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta lima negara mitra yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Zulhas menegaskan kesiapannya untuk mendukung minat Hong Kong dalam bergabung dengan RCEP.

“Indonesia mengapresiasi minat Hong Kong untuk bergabung dengan RCEP. Kita tadi kita catat, dia ingin bergabung dengan kita. Nanti kita perjuangkan bareng-bareng,” ujar Mendag Zulhas dalam acara AEM ke-55 di Semarang pada Minggu (20/8/2023).

Menurut Zulhas, ketertarikan Hong Kong ini tak datang tanpa alasan. Ia menjelaskan bahwa RCEP menjadi alat integrasi potensi ekonomi di ASEAN, terutama saat kawasan ini menjadi tujuan utama para investor. “ASEAN menjadi pusat pertumbuhan. Investasi dan perdagangan bermunculan di ASEAN. Semua fokus pada ASEAN sekarang. Dunia memperhatikan ASEAN dan berbondong-bondong datang ke sini. RCEP mengintegrasikan semua potensi ekonomi di ASEAN,” tegasnya.

Mendag Zulhas menambahkan bahwa pertemuan AEM dan Hong Kong membahas kerja sama perdagangan dan investasi, serta memaksimalkan potensi Hong Kong sebagai pusat perdagangan internasional yang penting. “Pertemuan ini juga mengumumkan penyelesaian perundingan untuk aturan khusus beberapa barang dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Hong Kong, China/AHKFTA. Protokol Pertama akan segera ditandatangani oleh ASEAN dan Hong Kong,” tambah Zulhas.

Dalam pertemuan ini, AEM dan Hong Kong juga membahas program kerja sama ekonomi dan teknis yang bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku usaha di ASEAN, termasuk Indonesia. Selain pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi ASEAN, Hong Kong juga menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia.

“Membahas langkah untuk meningkatkan perdagangan bilateral, khususnya dalam meningkatkan ekspor Indonesia ke Hong Kong. Kedua belah pihak telah menandatangani 15 Nota Kesepahaman (MoU) di bidang perdagangan, keuangan, dan teknologi di Jakarta pada Juli 2023. Langkah ini diharapkan akan lebih menguatkan kerja sama antara kedua belah pihak,” tambah Mendag Zulhas.

Kedua belah pihak sepakat akan memaksimalkan kesepakatan ASEAN-Hong Kong, China FTA (AHKFTA) untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong. Sebelumnya, juga diadakan Pertemuan Konsultasi Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Kanada ke-12. Dalam pertemuan ini, diumumkan target baru penyelesaian perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) pada tahun 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.

“Hari ini pertemuan ke-6 adalah konsultasi para menteri ekonomi ASEAN dengan Kanada yang ke-12. Pertemuan ini berhasil mengesahkan target baru, yaitu penyelesaian perundingan ACAFTA pada 2025 dan arahan agar perundingan semakin dintensifkan,” ujar Zulhas. Pertemuan Mendag Zulhas tersebut membahas berbagai aspek, termasuk pemulihan ekonomi, penguatan rantai pasok, ekonomi digital, ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan ini juga mendahului konsultasi antara AEM dan Canada-ASEAN Business Council (CABC) yang membahas implementasi proyek kerja sama dan rekomendasi untuk tahun 2023. Pengesahan target baru ACAFTA menunjukkan tekad untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antara ASEAN dan Kanada. Pertemuan ini menegaskan upaya bersama menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kuat di kawasan Asia Tenggara.