Tag Archives: CHINA

Kepala Badan Pangan Nasional Akui Harga Bawang Putih Belum Turun di Pasaran

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa harga bawang putih belum mengalami penurunan hingga saat ini. Sebagai catatan, kenaikan harga bawang putih telah terjadi sejak awal Juni 2023. “Harga itu terus bergerak sebelumnya sekitar Rp15.000 per kilogram, dan sekarang sudah mencapai lebih dari Rp30.000 per kilogram di Indonesia,” ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (4/9/2023).

Arief menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang putih terjadi karena harga internasional juga telah mengalami kenaikan. Lebih dari 90% pasokan bawang putih di Indonesia berasal dari impor, terutama dari China. “Bawang putih telah menyumbang terhadap inflasi. Harga di China awalnya hanya sekitar US$700-740 per metrik ton (MT), kemudian naik menjadi US$900/MT, dan saat ini sudah mencapai US$1.200 per metrik ton (MT). Oleh karena itu, karena kita menjadi negara net importir, harga terus bergerak naik,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan harga di Panel Harga Pangan yang dikelola oleh Badan Pangan Nasional, rata-rata harga bawang putih nasional saat ini mencapai Rp37.990 per kilogram. Di wilayah DKI Jakarta, harga rata-rata bawang putih telah mencapai Rp40.000 per kilogram. Sementara di Jawa Barat, harga mencapai Rp36.880 per kilogram, di Jawa Tengah Rp34.180 per kilogram, di DI Yogyakarta Rp34.380 per kilogram, dan di Jawa Timur Rp33.330 per kilogram.

Sebelumnya, Arief pernah memprediksi bahwa harga bawang putih akan mengalami penurunan bertahap, dengan target harga di bawah Rp36.000 per kilogram. Penurunan ini diharapkan terjadi dalam satu hingga dua bulan ke depan. “Kalau boleh menyebut angkanya, kita harapkan harga bawang putih bisa mencapai Rp36.000 per kilogram nanti. Ini akan berlangsung secara berkala,” ujarnya pada pertemuan di DPR RI pada Selasa (13/6/2023). Menurutnya, penurunan ini akan sejalan dengan penurunan harga bawang putih di China, yang turun menjadi US$800 dari harga sebelumnya US$1.300. Indonesia sangat bergantung pada harga bawang putih di China karena sebagian besar pasokannya diimpor dari negara tersebut.

Hong Kong Tertarik Bergabung dengan RCEP: Mendag Zulhas Sebut Potensi Baru dalam Kerjasama Perdagangan

Pertemuan antara Menteri Ekonomi ASEAN dan delegasi dari Hong Kong, China dalam rangkaian ASEAN Economic Ministers (AEM) ke-55 menghasilkan pengungkapan menarik. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan bahwa Hong Kong tertarik untuk bergabung dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan negara-negara ASEAN serta mitra kerjasama.

RCEP melibatkan sepuluh negara anggota ASEAN: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta lima negara mitra yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Zulhas menegaskan kesiapannya untuk mendukung minat Hong Kong dalam bergabung dengan RCEP.

“Indonesia mengapresiasi minat Hong Kong untuk bergabung dengan RCEP. Kita tadi kita catat, dia ingin bergabung dengan kita. Nanti kita perjuangkan bareng-bareng,” ujar Mendag Zulhas dalam acara AEM ke-55 di Semarang pada Minggu (20/8/2023).

Menurut Zulhas, ketertarikan Hong Kong ini tak datang tanpa alasan. Ia menjelaskan bahwa RCEP menjadi alat integrasi potensi ekonomi di ASEAN, terutama saat kawasan ini menjadi tujuan utama para investor. “ASEAN menjadi pusat pertumbuhan. Investasi dan perdagangan bermunculan di ASEAN. Semua fokus pada ASEAN sekarang. Dunia memperhatikan ASEAN dan berbondong-bondong datang ke sini. RCEP mengintegrasikan semua potensi ekonomi di ASEAN,” tegasnya.

Mendag Zulhas menambahkan bahwa pertemuan AEM dan Hong Kong membahas kerja sama perdagangan dan investasi, serta memaksimalkan potensi Hong Kong sebagai pusat perdagangan internasional yang penting. “Pertemuan ini juga mengumumkan penyelesaian perundingan untuk aturan khusus beberapa barang dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Hong Kong, China/AHKFTA. Protokol Pertama akan segera ditandatangani oleh ASEAN dan Hong Kong,” tambah Zulhas.

Dalam pertemuan ini, AEM dan Hong Kong juga membahas program kerja sama ekonomi dan teknis yang bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku usaha di ASEAN, termasuk Indonesia. Selain pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi ASEAN, Hong Kong juga menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia.

“Membahas langkah untuk meningkatkan perdagangan bilateral, khususnya dalam meningkatkan ekspor Indonesia ke Hong Kong. Kedua belah pihak telah menandatangani 15 Nota Kesepahaman (MoU) di bidang perdagangan, keuangan, dan teknologi di Jakarta pada Juli 2023. Langkah ini diharapkan akan lebih menguatkan kerja sama antara kedua belah pihak,” tambah Mendag Zulhas.

Kedua belah pihak sepakat akan memaksimalkan kesepakatan ASEAN-Hong Kong, China FTA (AHKFTA) untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong. Sebelumnya, juga diadakan Pertemuan Konsultasi Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Kanada ke-12. Dalam pertemuan ini, diumumkan target baru penyelesaian perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) pada tahun 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.

“Hari ini pertemuan ke-6 adalah konsultasi para menteri ekonomi ASEAN dengan Kanada yang ke-12. Pertemuan ini berhasil mengesahkan target baru, yaitu penyelesaian perundingan ACAFTA pada 2025 dan arahan agar perundingan semakin dintensifkan,” ujar Zulhas. Pertemuan Mendag Zulhas tersebut membahas berbagai aspek, termasuk pemulihan ekonomi, penguatan rantai pasok, ekonomi digital, ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan ini juga mendahului konsultasi antara AEM dan Canada-ASEAN Business Council (CABC) yang membahas implementasi proyek kerja sama dan rekomendasi untuk tahun 2023. Pengesahan target baru ACAFTA menunjukkan tekad untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antara ASEAN dan Kanada. Pertemuan ini menegaskan upaya bersama menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kuat di kawasan Asia Tenggara.

Siaran Pers Rilis Terbaru: PT GEB Konfirmasi Tak Gunakan TKA China dari Palembang

Buleleng – PT General Energy Bali (GEB) telah mengonfirmasi adanya pemberitaan yang menyebutkan bahwa mereka akan menggunakan 25 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dari Palembang. Berdasarkan siaran pers rilisnya, kabar tersebut ternyata tak dibenarkan.

Dalam keterangan tertulisnya, PT GEB menyatakan mereka menolak menggunakan 25 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dari Palembang. Jadi, kabar yang banyak diberitakan di berbagai media adalah tidak benar.

“Kami membantah kalau ada informasi bahwa kami akan mendatangkan mereka ke sini,’ ungkap Vice Manager General Affair Department PT General Energy Bali, Indriati Tanu Tanto, Minggu (12/4/2020).

Pernyataan dari pihak PT GEB ini tentu menjadi jawaban atas keresahan warga Buleleng beberapa hari terakhir.

Sebagai informasi, beberapa hari terakhir muncul pemberitaan bahwa PT GEB berencana akan mendatangkan TKA asal China dari Palembang karena TKA mereka yang lama belum kembali ke Indonesia. Di sisi lain, pembatasan akses ke China masih dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

PT GEB hingga hari ini masih berkomitmen untuk menjaga lingkungan mereka dari Covid-19. Untuk itu, ke-25 TKA asal China tersebut dipastikan belum kembali ke Buleleng, Bali.