Investasi di Ranah Minang 2024: Antara Tantangan Politik dan Daya Tarik Daerah

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengidentifikasi potensi terkoreksi dalam target investasi di Ranah Minang sepanjang tahun 2024, dipengaruhi oleh dinamika kondisi politik nasional. Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengakui bahwa kondisi politik nasional dapat berpengaruh signifikan terhadap keputusan para investor. Dalam menjawab potensi tantangan tersebut, pemerintah setempat mempersiapkan langkah-langkah strategis.

Audy Joinaldy menekankan pentingnya kesiapan dan rencana matang dalam menghadapi potensi penurunan investasi di Ranah Minang. Ia mendorong agar pihak terkait lebih serius dalam merespon setiap investor yang masuk ke Sumbar, serta menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan perantau dan diaspora Minang yang berada di luar negeri.

“Dalam menghadapi tahun 2024, yang penuh dengan agenda politik, kita perlu bersiap secara matang. Kondisi ini akan memengaruhi keputusan investor, terutama dengan adanya Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah serentak di seluruh Indonesia,” ujar Audy Joinaldy.

Meskipun ada ketidakpastian di tingkat nasional, Wagub optimistis bahwa realisasi target investasi Sumbar masih dapat tercapai dengan mengoptimalkan potensi penanaman modal dari perantau dan diaspora Minang. Dia menyatakan keyakinannya bahwa Sumbar dapat mempertahankan daya tariknya bagi investor jika strategi yang tepat diimplementasikan.

Kepala DPMPTSP Sumbar, Adib Alfikri menambahkan bahwa layanan perizinan di daerah tersebut terus dipermudah, tidak hanya untuk investor nasional dan internasional, tetapi juga untuk perantau dan diaspora Minang. Fokus pada kecepatan dan kemudahan dalam pengurusan izin berusaha tetap menjadi prioritas pemerintah Provinsi Sumatra Barat supaya terjadi peningkatan signifikan investasi di Ranah Minang.

“Kami berupaya memperluas promosi peluang investasi, tidak hanya kepada pengusaha nasional dan internasional, tapi juga kepada perantau dan diaspora Minang melalui berbagai forum,” ucap Adib Alfikri.

Dengan upaya pemerintah dalam memfasilitasi investasi, Sumatra Barat telah meraih penghargaan sebagai Daerah Ramah Layanan Investasi pada tahun 2023. Hingga triwulan III 2023, realisasi target investasi Sumbar telah mencapai Rp7,2 triliun, melebihi 28% dari target yang ditetapkan dalam RPJMD. Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah setempat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di daerah tersebut.

Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi di Ranah Minang. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.