Tag Archives: PMDN

Rendahnya Realisasi Investasi di Bima pada Semester I 2024 Perlu Sorotan Pemerintah

Realisasi investasi di Bima Kabupaten dan Kota pada semester pertama tahun 2024 masih tergolong rendah, menjadi sorotan utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan data resmi, investasi di Kabupaten Bima baru mencapai Rp57 miliar, sementara di Kota Bima hanya sebesar Rp68 miliar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Provinsi NTB, Wahyu Hidayat menyatakan bahwa angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan delapan kabupaten/kota lainnya di NTB. “Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan delapan kabupaten/kota lainnya di NTB,” ujar Wahyu, Rabu (7/8).

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tercatat sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi di NTB, mencapai Rp21,94 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp19,759 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp2,184 triliun. Di posisi kedua, Kota Mataram mencatatkan investasi sebesar Rp654 miliar, yang terdiri dari PMDN Rp595 miliar dan PMA Rp59 miliar.

Rendahnya realisasi investasi di Bima menjadi perhatian serius DPMPTSP NTB. Wahyu Hidayat mengungkapkan bahwa pihaknya berencana meningkatkan angka tersebut pada semester kedua tahun 2024 dengan menyusun peta potensi yang akan menunjukkan peluang investasi yang bisa dikembangkan di wilayah ini.

“Kami akan berkolaborasi dengan DPMPTSP Kota Bima dan Kabupaten Bima untuk mengidentifikasi potensi yang ada serta peluang yang bisa dikembangkan,” katanya.

Peta potensi ini diharapkan menjadi dasar bagi DPMPTSP dalam menarik minat investor untuk menanamkan modal di Bima. Wahyu menegaskan bahwa Kabupaten Bima dan Kota Bima memiliki potensi besar di berbagai sektor, seperti pariwisata, peternakan, dan pertanian, yang masih belum digarap maksimal.

Dengan adanya peta potensi ini, DPMPTSP berharap dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Bima, sehingga daerah ini bisa bersaing dengan kabupaten/kota lainnya di NTB. “Kami akan mencari peluang baru untuk dikembangkan sehingga Bima dan Kota Bima dapat bersaing dengan delapan kabupaten/kota lainnya di NTB,” pungkasnya.
Demikian informasi seputar perkembangan investasi di Bima. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.

Pertumbuhan Investasi di Sulsel 2023: Realisasi Capai Rp16,451 Triliun

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis pencapaian gemilang dalam sektor investasi di Sulsel pada tahun 2023. Realisasi investasi di Sulawesi Selatan mencapai angka fantastis, yaitu Rp16,451 triliun, melampaui target nasional sebesar Rp14,555 triliun sebanyak 113 persen. Plh Kepala DPMPTSP Sulsel, Idham Kadir, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kerjasama yang baik dan upaya percepatan perizinan di seluruh kabupaten/kota Sulsel.

Tren Peningkatan Investasi

Realisasi investasi Sulsel pada tahun 2023 menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan nilai sebesar Rp16,451 triliun, Sulsel berhasil melampaui capaian tahun 2022 yang sebesar Rp14,258 triliun. Hal ini mencerminkan daya tarik Sulsel sebagai destinasi investasi yang semakin berkembang.

Sektor pertambangan tetap menjadi penyumbang terbesar investasi di Sulsel, mencapai 18,01 persen atau setara dengan Rp2,963 triliun. Sementara itu, sektor industri logam, transportasi, perumahan, dan perdagangan juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total investasi. Idham Kadir menekankan bahwa keberhasilan ini tak terlepas dari kerja keras DPMPTSP di seluruh kabupaten/kota, yang terus mempercepat dan mempermudah proses perizinan bagi pelaku usaha di daerah masing-masing.

Rincian Realisasi Investasi investasi di Sulsel dan Penyerapan Tenaga Kerja

Investasi Sulsel tahun 2023 terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp4,983 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp11,468 triliun. Keberhasilan ini tidak hanya tercermin dalam angka investasi, tetapi juga dalam penyerapan tenaga kerja. Total investasi sepanjang tahun 2023 berhasil menyerap 19.186 orang tenaga kerja, dengan 217 di antaranya merupakan tenaga kerja asing.

Kota Makassar menjadi daerah dengan realisasi investasi terbesar, mencapai Rp5,891 triliun, diikuti oleh Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Bantaeng, dan Maros. Keberhasilan ini memperkuat posisi Sulsel sebagai pusat investasi yang menarik. Idham Kadir juga merinci bahwa setidaknya ada lima negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Sulsel, dengan Kanada memimpin dalam hal investasi asing.

Dengan keberhasilan yang diraih, pemerintah Sulsel berkomitmen untuk terus meningkatkan pertumbuhan investasi di Sulsel. Proses perizinan yang cepat dan efisien diharapkan akan terus menjadi fokus, membuka peluang luas bagi investasi yang lebih besar dan berkelanjutan. Sulsel menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang baik dan komitmen yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang signifikan dapat dicapai melalui investasi yang cerdas dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar perkembangan investasi di Sulsel. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di 8Detik.Com.